Job Matching SMKN 1 Prateng Tawarkan 1.949 Lowongan

LOMBOK TENGAH, sasambonews.com - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Praya Tengah, Senin kemarin menggelar Job Matching. Bertempat di halam SMKN 2 Kota Praya Tengah, acara tersebut dihadiri perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), perwakilan Dinas Tenaga Kerja (Naker) Nusa Tenggara Barat dan sejumlah Kepala SKPD lingkup Pemkab Lombok Tengah. Sejumlah perwkilan perusahaan juga ikut memeriahkan acara tersebut, yakni dengan membuka stand lowongan bagi alumni SKM dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat.

Dalam laporannya, Kepala SMKN 1 Praya Tengah, H.Hairul Ahmad, M.Pd mengatakan, Job Matching bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa/siswi lulusan SMK untuk melamar pekerjaan sesuai dengan skill dan minatnya. Sebab sebagai lembaga pendidikan, SMK memiliki tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut diikuti 12 perusahaan. Yakni PT. Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Lombok, PT.Permodalan Madani, PT.Sinar Sosro KPW Bali-Nusrta, PT. Sentina Artha Swasembada, PT.Swakarya Insan Mandiri, PT.FIF Group, PT.Yakult Indonesia Persada, PT.Indomarko Prismatama, PT.Krida Dinamika Autonusa, PT.EMT Cabang Lombok Tengah, PT.GSI DHD dan NTB College. Adapun jumlah lowongan yang ditawarkan 12 perusahaan tersebut sebanyak 1.949 lowongan pekerjaan. 

Untuk memberikan ruang bagi alumni SMK, pendaftararan akan dibuka sebulan kedepan. Jika belum mencapai target, pendaftaran akan diperpanjang selama satu bulan. Ia berharap kepada para alumni SMK agar memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, guna meningatkan peluang kerja lulusannya, banyak hal yang sudah dilakukan. Diantaranya dengan meminta kebutuhan pekerjaan di masing-masing perusahaan, serta mencari lowongan pekerjaan bagi alumninya.  "Yang jelas kami sudah berbuat maksimal," terangnya.

Sementara itu, Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud, Megawati Yasa, mengaku bangga dengan perkembangan SMK di Lombok Tengah. Dari data yang ada, jumlah SMK di Lomok lebih banyak dari Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni mencapai 65 persen.

Jika dilihat dari geliat pembangunan saat ini, peluang kerja lulusan SMK sangat besar. Namun yang menjadi persoalan selama ini adalah belum sinkronnya jurusan di SMK dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga penting bagi sekolah mencocokkan jurusan yang dibuka dengan kebutuhan perusahaan. 

Agar lebih maksimal, kedepan pihaknya berharap kegiatan serupa bisa ditingkatkan, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran. "SMK harus jadi yang terdepan dalam mencetak tenaga kerja handal. Kami dari kementerian akan selalu mendukung," pungkasnya. |wis

Subscribe to receive free email updates: