BERITA MALUKU. Maluku Tengah (Malteng) dengan memiliki kekayaan alam yang berlimpah, baik yang ada di laut maupun di darat. Dengan ketersediaan SDA yang mempuni itu, Tim Penggerak PKK Maluku Tengah selalu melakukan berbagai formulasi memanfaatkan ketersediaan pangan lokal untuk dijadikan produk lokal yang benar menjadi buah karya Anak Maluku Tengah.
Ketua TP-PKK Kabupaten Maluku Tengah, Ny. Amien Ru'aty Tuasikal optimis, pengembangan makanan khas Maluku yakni Papeda yang terbuat dari sagu bakal menjadi oleh-oleh istimewa dari Maluku Tengah.
"Saya optimis, tenunan pakaian dan makanan papeda instan yang akan kita kembangkan bakal menjadi kado istimewa bagi pengunjung ketika mampir di Kota Masohi. Dengannya kita harus serius jika mau jadikan ini sebagai hak cipta Maluku Tengah," ungkap Ru'Aty Tuasikal kepawa wartawan, Selasa (1/8/2017).
Menurutnya, Papeda Instan sangat praktis bagi masyarakat Maluku yang ingin merasakan Papeda di tempat jauh dan sulit menemukan sagu.
Papeda Instan cukup diseduh dengan air panas dan siap dimakan beserta kuah ikan yang telah dipaketkan dalam bungkusan Papeda Instan tersebut.
"Saat ini kita masih kembangkan lagi untuk melihat kualitas Paped Instan mulai dari berapa lama bisa bertahan dan kita juga di bantu Mahasiswa serta Dosen dari Unpatti yang mulai kembangkan Pepeda ini," papar Ru'Aty Tuasikal.
Dikatakan, dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk membantu menyemangati dan mendukung program PKK Malteng yang berkontribusi nyata bagi pembangunan di bumi Pamahanu Nusa.
Dirinya juga mengharapkan media berperan aktif dalam mempromosikan produk local khususnya di Maluku Tengah.
"Kita butuh dukungan dari bebagai pihak terutama dari pemda Malteng dan terutama media untuk membantu kita sama-sama promosi konten local salah satunya papeda instan ini dan ada beberapa pakain serta tenunan juga," ingatnya.
Ketua TP-PKK Kabupaten Maluku Tengah, Ny. Amien Ru'aty Tuasikal optimis, pengembangan makanan khas Maluku yakni Papeda yang terbuat dari sagu bakal menjadi oleh-oleh istimewa dari Maluku Tengah.
"Saya optimis, tenunan pakaian dan makanan papeda instan yang akan kita kembangkan bakal menjadi kado istimewa bagi pengunjung ketika mampir di Kota Masohi. Dengannya kita harus serius jika mau jadikan ini sebagai hak cipta Maluku Tengah," ungkap Ru'Aty Tuasikal kepawa wartawan, Selasa (1/8/2017).
Menurutnya, Papeda Instan sangat praktis bagi masyarakat Maluku yang ingin merasakan Papeda di tempat jauh dan sulit menemukan sagu.
Papeda Instan cukup diseduh dengan air panas dan siap dimakan beserta kuah ikan yang telah dipaketkan dalam bungkusan Papeda Instan tersebut.
"Saat ini kita masih kembangkan lagi untuk melihat kualitas Paped Instan mulai dari berapa lama bisa bertahan dan kita juga di bantu Mahasiswa serta Dosen dari Unpatti yang mulai kembangkan Pepeda ini," papar Ru'Aty Tuasikal.
Dikatakan, dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk membantu menyemangati dan mendukung program PKK Malteng yang berkontribusi nyata bagi pembangunan di bumi Pamahanu Nusa.
Dirinya juga mengharapkan media berperan aktif dalam mempromosikan produk local khususnya di Maluku Tengah.
"Kita butuh dukungan dari bebagai pihak terutama dari pemda Malteng dan terutama media untuk membantu kita sama-sama promosi konten local salah satunya papeda instan ini dan ada beberapa pakain serta tenunan juga," ingatnya.