BERITA MALUKU. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, lagi-lagi melancarkan kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan yang dilakukan untuk memberikan pembelajaran bagi masyarakat untuk mengerti apa itu Konstitusi UUD 45, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Dengan harapan meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara.
Wakil Ketua I DPD Republik Indonesia, Letjen. TNI (Marinir) Purn DR. Nono Sampono M.Si, Minggu kemarin (30/7/2017) menggelar sosialisasi tersebut bagi sejumlah media di Maluku yang berpusat di Amaris Hotel dengan melibatkan 100 orang.
Sampono mengaku, MPR telah merealisasikan program dengan mencermati perkembangan arus globalisasi yang kini melanda bangsa ini. Selain itu, hadirnya teknologi semakin mengancam keberadaan bangsa. Termasuk di Maluku yang merupakan daerah pasca konflik.
"Pada era globalisasi yang semakin terbuka ini, masyarakat sangat muda untuk menjangkau segala ruang dan segi, contohnya bahaya yang kian mengancam bangsa ini yakni teroris yang mengatasnamakan ISIS. Hal ini tentunya berdampak pada sistem jalur transportasi yang semakin terbuka dan masuk dari segala segi. Untuk itu, pemahaman ini harus terus digalakan," tuturnya.
Ketua Kaukus Parlemen Indonesia Timur itu mengatakan empat pilar kebangsaan merupakan modal yang baik guna membangun bangsa yang penuh dengan kemajemukan. Oleh karena itu, pemahaman yang komperhensif terhadap empat pilar merupakan suatu keharusan dan kebutuhan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Perlu diketahui, empat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan yang dilakukan untuk memberikan pembelajaran bagi masyarakat untuk mengerti apa itu Konstitusi UUD 45, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Dengan harapan meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara.
Wakil Ketua I DPD Republik Indonesia, Letjen. TNI (Marinir) Purn DR. Nono Sampono M.Si, Minggu kemarin (30/7/2017) menggelar sosialisasi tersebut bagi sejumlah media di Maluku yang berpusat di Amaris Hotel dengan melibatkan 100 orang.
Sampono mengaku, MPR telah merealisasikan program dengan mencermati perkembangan arus globalisasi yang kini melanda bangsa ini. Selain itu, hadirnya teknologi semakin mengancam keberadaan bangsa. Termasuk di Maluku yang merupakan daerah pasca konflik.
"Pada era globalisasi yang semakin terbuka ini, masyarakat sangat muda untuk menjangkau segala ruang dan segi, contohnya bahaya yang kian mengancam bangsa ini yakni teroris yang mengatasnamakan ISIS. Hal ini tentunya berdampak pada sistem jalur transportasi yang semakin terbuka dan masuk dari segala segi. Untuk itu, pemahaman ini harus terus digalakan," tuturnya.
Ketua Kaukus Parlemen Indonesia Timur itu mengatakan empat pilar kebangsaan merupakan modal yang baik guna membangun bangsa yang penuh dengan kemajemukan. Oleh karena itu, pemahaman yang komperhensif terhadap empat pilar merupakan suatu keharusan dan kebutuhan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Perlu diketahui, empat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.