Dian Wulansari Alias Citra Rey (24) Korban Penyiraman Air Keras. |
BeritaHangat5 - Wanita yang berprofesi sebagai pemandu lagu ini mati dengan cara yang tragis, Dian Wulansari alias Citra Rey (24) harus merenggang nyawa setelah beberapa saat di siram air keras oleh Lamaji (39) kekasihnya sendiri.
Sempat di berikan perawatan di Rumah Sakit (RS) dr Soetomo, Surabaya. Tapi akhirnya Dian tewas pada Kamis (30/3) sekira pukul 23.00 WIB, yang disebabkan oleh infeksi pada luka bakar di wajah dan tubuhnya akibat siraman air keras tersebut.
"Selama dirawat di RS di Surabaya hampir satu bulan, sempat 6 kali dioperasi, kondisinya sempat membaik dan sudah bisa berkomunikasi lancar," kata Wawan Setiawan (37), kakak Citra, Jumat (31/3).
Citra sempat di rawat di RS Gatoel Mojokerto selama 2 hari, karena kondisi lukanya yang cukup parah kemudian pada hari Senin (6/3) Citra di larikan ke RS dr. Soetomo Surabaya untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
"Sebelumnya kondisi adik saya sudah baik dan bisa berkomunikasi dengan keluarga seperti biasa. Tapi tadi malam tiba tiba drop dan meninggal pukul 23.00 WIB," Tambah Wawan.
Lamaji (39) Tersangka Penyiraman Air Keras |
Kasus penyiraman air keras tersebut berawal dari kecemburuan buta dari sang kekasih, yang dimana pada hari Minggu (5/3) dini hari pada saat korban pulang kerja bersama rekan lelakinya Sholehudin dengan mengendarai mobil Honda Brio warna putih Nopol S 1141 SR.
Ternyata kebersamaan itu membuat Lamaji, naik pitam. Pelaku yang telah mengintai dan menunggu di pinggir Jalan Jaya Negara, Mojokerto, mengejar dan menghentikan mobil korban di Jalan Jayanegara wilayah Desa Banjaragung Kecamatan Puri, dan langsung menyiramkan air keras ke korban.
"Saat mobil berhenti, pelaku minta korban keluar. Pada saat kaca mobil dibuka, pelaku langsung menyiramkan air raksa tepat ke wajah korban," Kasubag Humas Polres Mojokerto, AKP Sutarto, Minggu (5/3) lalu.
Saat itu, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gatoel untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka bakar yang cukup serius. Sementara pelaku diamankan di rumah kerabatnya bersama barang bukti sisa air raksa yang disiramkan pada korban .
Selain cemburu ternyata aksi penyiraman tersebut juga di picu oleh kejengkelan Lamaji terhadap Dian yang kembali ke dunia malam (pemandu karaoke).
Padahal hubungan antara pelaku dan korban sudah berlangsung selama 6 tahun lalu. Pelaku berstatus duda sedangkan korban Dian berstatus janda punya anak satu.
"Hubungan saya sudah sejak 6 tahun lalu. Saya berniat segera menikah," kata Lamaji di Mapolsek Puri, Senin (6/3).
Sejak sebulan lalu niat untuk menikah itu hilang, lantaran mengatahui kekasihnya kembali ke dunia malam menjadi pemadu lagu di tempat hiburan malam. Dia juga mendengar kabar kalau korban berhubungan dengan lelaki lain.
"Sebelumnya kami sudah saling janji menjalin hubungan yang baik. Tapi ternyata sekitar satu bulan lalu, dia (korban) mengingkari dan kembali ke dunia malam," terangnya.
Selama menjalin hubungan asmar dengan korban sekitar 6 tahun, Lamaji juga membiayai kebutuhan korban. Bahkan biaya kuliah korban sebagian juga ditopang olehnya.
"Saya membiayai kebutuhannya. Termasuk biaya kuliahnya juga sebagian saya beri," ujarnya.
Di terangkan juga oleh Lamaji, sudah beberapa kali sempat ingin melampiaskan kekesalannya pada korban, namun tidak jadi dilakukannya. Dan puncak kekesalannya tidak terbendung lagi, pada Minggu dini hari (5/3) dia nekat melampiaskan emosinya dengan menyiram air keras pada korban. Berdasarkan penuturan dari Lamaji, Air raksa itu didapatkan dari tetangganya yang merupakan perajin perak.
"Saya emosi karena dia tidak bisa menjaga komitmen dan janji yang sudah dikatakan sendiri," kata Lamaji.
"Saya membiayai kebutuhannya. Termasuk biaya kuliahnya juga sebagian saya beri," ujarnya.
Di terangkan juga oleh Lamaji, sudah beberapa kali sempat ingin melampiaskan kekesalannya pada korban, namun tidak jadi dilakukannya. Dan puncak kekesalannya tidak terbendung lagi, pada Minggu dini hari (5/3) dia nekat melampiaskan emosinya dengan menyiram air keras pada korban. Berdasarkan penuturan dari Lamaji, Air raksa itu didapatkan dari tetangganya yang merupakan perajin perak.
"Saya emosi karena dia tidak bisa menjaga komitmen dan janji yang sudah dikatakan sendiri," kata Lamaji.