Manajemen Persiwa Wamena, Diminta Terbuka Dalam Prekrutan Pemain

Habel Saya, berduel dengan para pemain Persipura dalam laga derby Papua 2009/2010 di stadion pendidikan Wamena
JAYAPURA,KABARMAPEGAA.COM--Sejumlah masyarakat pegunungan tengah khususnya Wamena merasa kesal dengan manajemen tim yang berjuluk "Badai Pegunungan Tengah", Persiwa Wamena. Pasalnya pemain senior yang lama membela Persiwa lainnya tidak ikut berangkat untuk menjamu sejumlah tim pada liga 2 Indonesia.  Sebut saja, salah satunya pemain nomor punggung 11, Habel Satya. 

Satya yang sempat menolak tawaran dari Persipura, Arema, Persib, Sriwijaya dan PSM untuk ikut bermain dalam kompetisi Torabika Socer Cup, dan Piala Bergilir Presiden. Kemudian tidak di ikutkan ke Jayapura membela klub kesayangannya. Padahal dalam seleksi yang dilakukan manajemen Persiwa pada awal April ini, pemain yang kerap dipanggil 11 ini dinyatakan lolos. 

Dalam daftar nama-nama pemain dirinya sudah terdaftar. Berikut nama-nama pemain yang dinyatakan lulus seleksi pada 11 Maret 2017, antara lain; Dedy J. S, Usman Pribadi, Agus Hendrawan, Yesaya Desnam, Yanto R, Rerin, Alex Muabay, Jimi Rumbekwan, Agus Ainaga, Yance Wenda, Novi Sehetari, Meli H, Habel Satya, Paul, Marion dan Jealani Arey. 

Kalau mau bilang Satya bukanlah pemain baru. Satya merupakan pemain senior. Sudah cukup lama ia bersama Persiwa. Sejak usia 15 ia sudah membela Persiwa. Ia sangat banyak memberikan kontribusi untuk klub yang bermarkas stadion pendidikan Wamena ini. 

Kemampuan dan skill pria kelahiran Wamena, 12 September 1987 ini tidak diragukan lagi. Satya terkenal dengan kecepatan dan kelincahan dalam membawah bola saat berada di lapangan hijau. Ia memiliki rekam jejak yang baik. Bahkan pernah mengikuti training center tim nasional Indonesia di Belanda 2004. Sejak 2005 sampai 2011 ia tampil 103 kali dalam liga maupun piala. Selain itu, tercatat 32 gol. 

Ketika dihubungi melalui telpon sellulernya, ia mengaku kecewa terhadap manajemennya. Dia bilang manajeman sudah dinyatakan lulus dalam seleksi pada April lalu. Tetapi dirinya tidak ikut berangkat ke Jayapura. 

Kata dia, dalam piala TSC dan Piala Presiden Persipura, Arema, dan PSM tawar namun dirinya sempat menolak. 

"Saya ditawar oleh Persipura, Arema dan PSM. Sewaktu saya tinggal di Jayawijaya. Dalam tim Persiwa, saya sudah ada duluan. Tiba-tiba begini tidak masuk lagi. Lalu kenapa dikasih tinggal. Padahal saya sudah ada nama. Harapan saya tim yang sudah berangkat bisa menang", kata Satya ketika dihubungi Kabarmapega pada Sabtu, (15/04/2017) kemarin. 

Sementara Nyongki Olua, mantan straiker Persiwa U-21 menyesal kepada manajemen Persiwa  karena tidak memanggil pemain seniornya. Ia mengaku kesal karena Habel Satya yang dianggap mematakan serangan lawan tidak ikut membela Persiwa pada Liga 2 Indonesia. 

"Kaka Habel sudah pernah ditawar oleh sejumlah tim papan atas di Indonesia, seperti Persipura, Arema, dan PSM. Kaka tidak pernah pindah klub manapun. Sekalipun Persiwa dibabarkan akibat kisru PSSI dan Menpora. Dia tetap setia sampai Persiwa kembali tampil", Beber Olua di Waena pada Sabtu, (15/04/2017) kemarin. 

"Kan dalam seleksi kaka 11 dinyatakan lulus. Dia tidak perlu ikut seleksi. Kaka habel bukan pemain baru. Kaka dia pemain senior. Tanpa seleksi juga bukan masalah. Dia tetap prioritas untuk tim Persiwa" demikian lanjut Olua.

Sementara Rudi Wenda, dari tempat yang sama menanyakan, siapa yang mengantikan posisi pemain berpunggung 11 itu. Menurut Wenda, semua orang sudah mengetahui melalui media sosial. Bahwa Habel Satya sudah dinyatakan lulus seleksi. Sayangnya, mau berangkat tidak ikut. Kenapa kah?

Demikian kata Wenda, "Siapa yang ganti posisi kaka Habel. Orang semua sudah tahu bahwa kaka Habel akan tampil kembali di Liga 2 Indonesia. Baru kenapa kaka Habel tidak ikut dalam tim. Kalau memang tidak ikut, berarti manajemen harus kasih tahu alasan. Kalau tidak, kami akan tanyakan kepada manajemen Persiwa. Tunggu saja waktunya. Kami akan ketemu pelatih langsung". 

Liputor: Soleman Itlay
Editor: Manfred/KM  

Subscribe to receive free email updates: