Portal Berita Nasional ~ Jakarta - Saat mengunjungi warga yang sakit di Gandaria Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat berhenti sejenak di depan spanduk cagub Anies Baswedan. Spanduk tersebut berisi perbedaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik Ahok dan KJP Plus milik Anies.
Ahok sempat mengacungkan salam dua jari saat berada di depan spanduk tersebut. Ahok pun mengklarifikasi besaran nominal yang diterima tiap anak yang mendapat KJP di tiap tingkatan pendidikan.
Dalam spanduk tersebut tertulis, SD mendapat Rp 210 ribu, SMP mendapat Rp 280 ribu, SMA mendapat 375 ribu, dan SMK 390 ribu. Sedangkan untuk KJP Plus, SD mendapat 250 ribu, SMP mendapat 300 ribu, SMA mendapat 420 ribu, dan SMK mendapat Rp 450 ribu.
Melihat besaran tersebut, Ahok sempat menggelengkan kepala. Menurutnya, data yang tertulis tidak sesuai dengan besaran yang diberikan olehnya kepada siswa.
"SMA ada yang dapat Rp 600 ribu. SD segitu (Rp 210 ribu). SMP Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu," kata Ahok di lokasi blusukan, Rabu (5/4/2017).
Ahok pun menyindir KJP Plus milik Anies. Ahok menyindir karena KJP Plus juga menyasar anak yang tidak sekolah. Menurut cagub petahana itu, seharusnya KJP diberikan agar anak memiliki kemauan untuk bersekolah. Dia tidak mau ada anak yang tidak bersekolah karena sudah mendapat KJP.
"Yang membedakan kita dan mereka (Anies-Sandiaga), kita mau dorong anak biar mau sekolah. Kalau dia kan anak nggak sekolah dikasih juga. Nggak boleh dong, justru anak harus sekolah supaya dapat, supaya terdorong mau sekolah," ujar Ahok.
"Kalau dia mau bisnis, kita bagi hasil 80-20. Jangan sampai buat anak putus sekolah karena dapat duit," tuturnya.
Ahok juga menjelaskan KJP yang dipegang oleh pelajar di Jakarta bisa juga digunakan untuk keperluan transportasi menggunakan TransJakarta dan bus sekolah gratis. Sebab, Ahok sudah mengeluarkan Kartu Jakarta One.
"Gratis TransJakarta, bus sekolah otomatis. Itu tuh (KJP) ATM bisa tiket segala macam. Kartu Jakarta One itu sebetulnya," tutur Ahok.