Waspada Guys! Ternyata Kepribadian Bisa Dibaca dari Update Status di Facebook dan Twitter

Waspada Guys! Ternyata Kepribadian Bisa Dibaca dari Update Status di Facebook dan Twitter http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Hati - hati update status di media sosial seperti Path, Twitter, Facebook atau jejaring sosial lainnya. Alasannya, orang lain bisa menguak kepribadian kita meski tak secara rinci. Namun melalui keterangan di status tersebut,

http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Hati - hati update status di media sosial seperti Path, Twitter, Facebook atau jejaring sosial lainnya.
Alasannya, orang lain bisa menguak kepribadian kita meski tak secara rinci.
Namun melalui keterangan di status tersebut, orang bisa membaca sifat dan gambaran perilaku pemilik akun jejaring sosial tersebut.
Update status medsos biasanya menunjukkan kondisi pemiliknya, contoh sedang berada di mana, mengalami apa, kondisi hati sedang berbunga-bunga atau patah hati, hingga kondisi fisik : sedang sakit atau sehat.
Status tersebut secara tersirat memperlihatkan sifat dan perilaku yang empunya medsos.
Kenapa? Jawabannya sederhana. Sejak lama ilmu psikologi berusaha untuk membuka tabir kepribadian seseorang dengan cara yang singkat dan status tersebut memiliki ciri yang sama mempermudah membaca kepribadian seseorang.
Secara normal, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengetahui kepribadian seseorang bahkan suami atau istri baru mengetahui keburukan pasangannya setelah hidup bersama selama puluhan tahun.
Misalnya seorang istri baru tahu kalau suaminya hobi berbohong, suka marah atau cenderung otoriter setelah hidup bersama dan membuktikannya dalam beberapa kurun waktu.
Sehingga tak heran bila muncul nasihat yang mengatakan agar membuka mata lebar-lebar sebelum menikah dan menutup mata rapat-rapat setelah menikah.
Artinya sebelum menikah benar-benar melihat bagaimana sifat calon pasangannya secara menyeluruh agar nanti setelah menikah tidak menyesal, namun nanti setelah menikah harus menutup rapat beberapa tabiat buruk pasangannya dan berusaha saling beradaptasi agar kehidupan rumah tangga harmonis dan langgeng.
Khoudia Diop bersama temen-temannya (Foto: Instagram @melaniin.goddess)
ILUSTRASI: Wanita-wanita menawan di postingan Instagram (Foto: Instagram @melaniin.goddess) (Instagram)
Perkembangan Ilmu Psikologi dari tahun ke tahun makin maju, di tiap perusahaan sudah memiliki prosedur standar penerimaan karyawan dengan beberapa tes baik tes intelektual maupun tes psikologi.
Tes Wartegg misalnya. Tes ini sering dipakai oleh perusahaan swasta untuk mengungkap kepribadian.
Tes ini merupakan sebuah tes kepribadian yang pertama kali dibuat oleh Krueger dan Sander dari University of Leipzig.
Selanjutnya, tes ini dikembangkan oleh Ehrig Wartegg dan kemudian oleh Marian Kinget.
Tujuan untuk mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh setiap orang namun dengan intensitas dan interelasi yang berbeda.
Dalam Tes Wartegg ini, disuguhi 8 kotak gambar yang berisi coretan-coretan yang belum diselesaikan.
Peserta tes diminta untuk meneruskan gambar tersebut sesuka anda.
Kemudian setelah selesai peserta tes diminta untuk menjelaskan gambar yang dibuat kepada penguji.
Tes ini berusaha menguak kemampuan seseorang melalui imajinasi dengan meneruskan gambar.
Setelah melalui berbagai penelitian, tes ini dianggap mampu menguak kemampuan calon pegawai.
Tes lainnya Edward Personal Preference Schedule (EPPS), tes ini disusun berdasar konsep manifes Henry A Murray pada tahun 1958 dan direvisi pada 1959.
Dalam tes ini peserta tes disuruh memilih pasangan dari pernyataan yang menggambarkan dirinya.
Melalui tes yang dikembangkan Allen Edward ini sebisa mungkin meminimalisir jawaban peserta, terpengaruh oleh lingkungan sosial.
Nah bila Tes Wartegg lebih bagaimana menganalisa hasil gambar untuk mengungkap sisi kemampuan maupun kepribadian, EPPS menganalisa kepribadian berdasar pernyataan yang dipilih.
Update status di akun jejaring sosial hampir mirip dengan tes semacam EPPS.
Secara tak sadar pemilik sudah menunjukkan kepribadiannya melalui pernyataan-pernyataan pada status tersebut.
Ada status yang berisikan keluhan, mulai dari macet ketika di jalan, lalu panas, kelaparan, tak enak badan, atau kalimat yang menunjukkan kecurigaan.
Ilustrasi.
Ilustrasi. (THINKSTOCKPHOTOS)
"Aduh macet", "Sakit perut", "Aduh, tidak enak badan", "Wah, dia telah berubah", dan sebagainya.
Coba cermati, ada orang yang selalu menulis semua statusnya berisikan keluhan.
Dalam satu hari tak ada satupun medsos yang berisikan rasa bersyukur, selalu mengeluh dan seolah hidup menderita.
Mencermati dalam satu hari saja sudah bisa menilai bagaimana sifatnya, karena apapun yang ia rasakan langsung dipampang.
Keluhan demi keluhan di tiap jam, apalagi kalau pasangannya dicurigai selingkuh, wah statusnya paling seru, hehe.
Orang jenis ini sering dicap sebagai manusia tukang ngeluh.
Pernah juga mencermati updates status yang menunjukkan orang tersebut ada sifat sombong, misalnya mendapat nilai bagus, habis liburan dari luar negeri, pamer mobil mewah di profil picture, atau sepeda yang harganya puluhan juta.
Namun ada pula orang yang selalu mengganti status dengan kalimat bernuansa rasa syukur atau memotivasi.
Kalimat-kalimat di status seperti ini yang sering membuat orang yang baca status update jejaring sosial terinspirasi untuk melakukan hal senada.
Awalnya putus asa karena merasa memiliki beban beras jadi tergugah atau tergerak untuk berupaya lebih baik, dan tak kenal menyerah.
Ada pula status yang nyeleneh atau unik, puitis, kadang membuat kalimat romantis, kalimat-kalimat yang disampaikan membuat orang lain tersenyum atau tertawa.
Biasanya orang jenis ini humoris dan menyenangkan untuk diajak berteman.
Ada juga orang yang tak pernah mengganti foto profil dirinya dan tak pernah mengganti status selama beberapa waktu.
Orang seperti ini diindikasi dua hal, yang pertama orang yang sangat sibuk dan misterius karena tak ingin dikenali atau orangnya pemalu.
Kesimpulannya, hati-hati dalam mengganti status, apakah anda akan dicap sebagai orang yang tak dewasa karena banyak mengeluh, penuh kecurigaan dan tak pernah memiliki rasa syukur, atau sebaliknya selalu memberikan motivasi dan menginspirasi orang lain untuk maju dan lebih baik atau bahkan membuat orang lain tersenyum. (MS)

Subscribe to receive free email updates: