SJO PURWAKARTA. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Purwakarta bersama Kodim 0619 Purwakarta sukses menggelar panen raya di Desa Benteng Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta. Jumat (10/3).
Panen raya dilaksanakan di area 90 hektar dari 105 hektar luas ubinan pertanian di wilayah Desa Benteng, yang menghasilkan sebanyak 7 ton gabah/hektar.
"Alhamdulillah hasil panen cukup menggembirakan. Tentunya kesuksesan ini tak lepas dari fungsi pendampingan Kodim 0619 Purwakarta dalam bidang pertanian," ujar Kadistan Purwakarta Agus Rachlan.
Agus menjelaskan, panen raya ini tergolong sukses ditengah cuaca ekstrim, karena masih tingginya curah hujan diwilayah ini. Hama wereng sempat menyerang tanaman padi petani di desa tersebut namun berhasil dikendalikan oleh petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT).
"Kita klasifikasikan serangan wereng di Desa Benteng masih berskala ringan," jelasnya.
Agus menegaskan kondisi dibeberapa daerah diwilayahnya secara kultur berbeda beda. Hasil panen ada yang untuk dikonsumsi sendiri dan ada juga dijual ke konsumen.
"Pemerintah melakukan Sergap (Serapan Gabah Petani) untuk menjaga harga gabah hasil panen petani menjadi stabil. Lembaga membeli gabah petani itu Bulog," jelasnya.
Agus menambahkan, untuk satuan pembelian gabah, pemerintah telah menentukan Harga Pemerintah Pusat (HPP) Gabah Kering Giling (GKG) dengan harga 4600 rupiah per Kilogram (kg) dan Gabah Kering Panen (GKP) seharga 3700 rupiah per kg.
Di tempat yang sama, Dandim 0619 Purwakarta Letkol Inf Ari Maulana mengatakan, dalam pendampingan produktifitas pertanian diwilayahnya pihaknya menjaga agar petani untung dan sejahtera.
Salah satunya dilakukan Sergap melibatkan Bulog agar harga gabah hasil panen petani stabil.
"Tentunya tak keluar dari HPP. Jadi kalau ada transaksi diluar standar HPP, itu tidak dibenarkan," tegas Dandim.
Program pemerintah ini tentunya sangat pro rakyat. Pemerintah ingin melihat petani sejahtera.
"Sesuai dengan Perpres, yakni mengamati Bulog yang berkewajiban membeli gabah milik petani diluar kualitas dengan kadar air 30 persen. Ini mengindikasikan pemerintah begitu ingin menyejahterakan para petani," pungkas Dandim. (DeR)