Dewan Akan Panggil Pengelola TNGR




MATARAM,Sasambonews.com
Berawal dari Kesadaran pendaki bukit pergansingan Sembalun Lombok Timur minim soal sampah yang diungkapkan Fitri Kurniaty salah satu pendaki yang mengisi waktu liburnya untuk berkemah disana kepada media ini beberapa waktu lalu mendapat pandangan beragam dari Politisi Dewan di Udayana.

Sebagian dewan perwakilan rakyat lebih baik mengusulkan agar memanggil pihak TNGR untuk bisa menjelaskan kenapa kesadaran terhadap sampah dikawasan wisata tersebut dikarenakan saat ini daerah tersebut sedang berada di bawah pengawasan UPT TNGR Pusat. Sebaliknya ada sebagian dewan yang ingin agar dibuat Perda pengelolaan sampah di kawasan Wisata Gunung Rinjani.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Johan Rosihan menegaskan bahwa daerah tidak bisa mengatur melalui perda terkait pengelolaan sampah, sebab bukan kewenangan daerah."Kok ngatur Perda pada lokasi yang bukan kewenangan sih,"tegasnya yang juga ketua Komisi III DPRD NTB ini.

Johan juga menyebutkan bahwa pengelolan sampah dirinjani masih dalam pengawasan pemerintah pusat pusat melalui TNGR ." Rinjani itu kan dalam pengelolaan TNGR UPT Pusat,"terangnya mengomentari via WhatsApp pribadinya.

Sementara itu Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD NTB H.MNS.Kasdiono menganggap apabila perda dibuat ,maka akan mengakibatkan tidak bisa dijalankan karena ada aturan diatasnya yang dilanggar."Jangan sampe perda yang dibuat nanti tidak bisa dieksekusi karena ada UPT Pusat sebagai pengelolanya,"terangnya.
Menurut Kasdiono sebaiknya pihak terkait dimintai penjelasan kenapa pengelolan sampah ini tidak bisa diatur."Lebih baik dipanggil untuk dimintai penjelasan bagaimana program pengelolaan sampah di kawasan rinjani dan bagaimana koordinasi dengan Pemprov,"tegasnya yang juga Wakil Ketua Komisi V DPRD NTB ini.

Berita Sebelumnya Kesadaran pendaki di Bukit Pergasingan Sembalun Lombok Timur yang masuk kawasan Gunung Rinjani masih minim soal sampah yang disampaikan oleh salah satu pendaki Fitri Kurniaty alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta belum lama ini ditanggapi serius oleh anggota DPRD NTB dapil Lombok Timur H.Usman Iwan S,SE kepada media ini Kamis kemarin mengungkapkan bahwa harus ada perda yang mengatur khusus tentang pengelolaan sampah dikawasan tersebut.
H.Usman Iwan yang juga anggota Komisi I DPRD NTB ini mencontohkan seperti yang diterapkan didaerah lain dijawa."Harus ada Perda pengelolaan sampah dikawasan wilayah Rinjani.Kalau di Jawa satu sisa bungkusan aja yang ketinggalan ketika dibawa saat pendakian didenda kurang lebih Rp.25.000,"tandasnya.
Diakuinya bahwa belum ada regulasi yang mengatur mengenai pengenaan denda kepada pendaki yang melakukan pelanggaran di NTB." Tapi ketentuan pengenaan dendanya bagi yang buang sampah digunungkan belum ada,"tandasnya.
Dalam waktu dekat dewan akan segera mengupayakan perda tersebut bisa dibuat,sehingga masalah sampah tidak jadi masalah terus menerus."Akan diupayakan segera dibuat aturan tersebut."tuturnya yang juga politisi PKS ini.
Kesadaran pendaki bukit pergansingan Sembalun Lombok Timur minim soal sampah ,hal ini diungkapkan Fitri Kurniaty salah satu pendaki yang mengisi waktu liburnya untuk berkemah disana kepada media ini selasa kemarin.
Menurut Fitri dirinya sangat kecewa dengan minimnya kesadaran para pendaki dalam menjaga kebersihan selama berkemah di bukit pegangsingan."Satu hal yang cukup mengecewakan adalah sangat minimnya kesadaran para pendaki untuk menjaga kebersihan selama mengadakan camping. Sampah sisa bungkusan makanan, botol minuman, tisu, dan lain sebagainya mewarnai pemandangan bumi perkemahan di sekitarnya. Ketika ditegur, dengan santainya salah satu pendaki menjawab "ntar ada kok yang bersihin hari senin". Ungkanya miris. 
Disebutkan juga bahwa ,tak hanya itu ketersediaan WC umum dan pihak keamanan dilokasi juga tidak diperhatikan untuk kenyamanan ."Tidak adanya toilet dan pihak keamanan di puncak juga menjadi poin yang perlu diperhatikan oleh warga yang diberi tanggung jawab sebagai petugas sebab masing-masing pendaki sudah membayar tiket masuk untuk mendaki gunung tersebut,"terangnya.
Ia juga melihat tidak adanya petunjuk arah sangat membantu apabila itu dibuat,sehingga mempermudah para pendaki."Setidaknya hal-hal tersebut terpenuhi agar pendaki tidak hanya sekedar bayar. Sebagai pendaki amatir, saya pribadi berharap kepada semua yang mengaku cinta alam Indonesia untuk lebih aware sama kebersihan dan kesehatan lingkungan,"tuturnya yang juga Alumni Universitas Muhammadiyah Jokjakarta ini.
Menurutnya ,semua pihak harus ikut berkontribusi dan tidak hanya menunggu pihak lain ,padahal hal ini bisa dilakukan dari kesadaran sendiri."Semua harus bekerja sama, jangan melulu berharap dari pihak lain. Alangkah lebih indahnya jika dijaga bersama, toh sampah-sampah itu dari tangan kita sendiri, apa susahnya masing-masing di bawa pulang simpan di tas masing-masinh dan dibuang ketika ketemu tempat pembuangan?. Saya rasa bobotnya hanya 0 koma sekian ons. Inilah masyarakat pribumi, mengaku cinta melalui foto-foto indah kelas profesionalnya yang dijejalkan di berbagai media sosial namun bukti cintanya nihil."kritiknya.
Menurutnya,Pendakian di Gunung Pergasingan setinggi 1700 mdpl, salah satu wisata gunung yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun asing untuk sekedar mendaki atau camping di puncaknya.Track untuk mencapai puncak tidak begitu sulit untuk dilalui, hanya saja sedikit menanjak dan pada beberapa titik, pijakan antara satu sama lain cukup berjarak. View yang menarik adalah pegunungan di sekitar gunung tersebut, dimana dari puncak gunung ini pendaki dapat menikmati pemandangan Gunung Rinjani, Gunung Nanggi . "Menanti kehangatan sunrise di pagi hari menjadi poin bonus setelah semalaman menahan suhu dingin menusuk bagi yang camping di puncak Gunung Pergasingan."tutupnya.
Ipr

Subscribe to receive free email updates: