Jendral Ngetweet Begini, SBY Masa Kalah Telak dari Nicholas Anak Ahok?

Ngetweet Begini, SBY Masa Kalah dari Nicholas Anak Ahok?

Penulis :  Power Aryanto Famili

Jika #PerjuanganBelumSelesai digunakan oleh pasangan nomor urut 2 Ahok/Djarot, ternyata #DramaBelumSelesai mungkin digunakan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Setelah terkesan memprovokasi umat Muslim lagi dengan berdoa sambil meminta K.H. Ma'ruf Amin untuk sabar, sekarang ayah dari Agus Yudhoyono ini mencuitkan suara hatinya yang merasa terancam keamanannya.

Entah apa maksudnya si mantan ini begitu aktif di Twitter beberapa hari ini. Entah apakah ada motif politik di dalam hati seorang SBY yang kini mungkin sedang khawatir kasus Antasari atau kasus korupsi proyek-proyek mangkrak lainnya dibongkar oleh pemerintah yang sekarang. Aneh tapi nyata, sore hari ini seorang mantan presiden ini lagi-lagi mencuit seolah ingin menyampaikan pesan bahwa ia dizolimi, ditindas dan merasa terancam.

Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY* yang di-tweet oleh SBY pada sore hari ini 6 Februari 2017. Sumber Twitter @SBYudhoyono.

Kecuali negara sudah berubah, Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberitahu saya. *SBY*.

Kemarin yg saya dengar, di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi & agitasi thd mahasiswa utk "Tangkap SBY". *SBY*.

Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri,dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*.

Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kpd Allah Swt. *SBY*.

Lanjutan Lebay dari Seorang SBY

Saya sejujurnya tidak tahu tentang informasi adanya provokasi di Kompleks Pramuka Cibubur untuk menangkap Anda, Mr. SBY, tapi rasanya Anda sangat lebay. Anda bilang rumah Anda di Kuningan "digrudug" ratusan orang yang berteriak-teriak, Anda tidak tahu kawasan perumahan Ahok juga sudah berkali-kali diserbu ratusan orang sejak 2014 dan pernah diisukan mau diserbu ribuan preman yang mengancam keselamatan mereka sekeluarga? Tapi Pak Ahok kok tidak seperti Anda?

Anda ini benar-benar lebay deh Pak. Baru 'dengar' ada provokasi terhadap mahasiswa di Kompleks Pramuka Cibubur saja sudah kalang kabut tidak karuan, dan herannya lagi curhat di Twitter bukannya meminta perlindungan dari polisi, kan lucu sekali? Kalau memang Anda punya bukti yang kuat tentang indikasi keselamatan Anda terancam, lapor dong ke polisi, bukannya curhat tidak jelas di Twitter yang justru akan mengundang banyak cemoohan dari masyarakat untuk Anda.

Pernyataan Anda yang bertanya Pak Kapolri dan Pak Presiden tentang hak asasi Anda dan hak untuk tinggal di negeri ini lewat Twitter juga sangat lebay. Apa hubungannya ratusan orang unjuk rasa di rumah Anda dengan hak Anda tinggal di negeri ini? Jauh sekali deh efeknya rasanya. Pak Jokowi saja sudah pernah juga didemo untuk dituntut mundur, Pak Ahok sudah didemo jutaan orang yang menolak dan ingin menangkapnya, tapi beliau berdua biasa saja tidak ungkit-ungkit hak asasi dan hak tinggal di Indonesia segala.

Atau jangan-jangan Anda ini tidak punya buktinya yang lengkap? Jangan-jangan orang-orang itu hanya unjuk rasa kecil-kecilan dan Anda baper sekaligus melihat ini kesempatan untuk bermain menjadi korban yang tertindas sambil menuding yang tidak-tidak ke pemerintah? Tunjukkan dong bukti kuat bahwa Anda sangat terancam keselamatannya, seperti orang-orang partai Anda koar-koar meminta pengacara Ahok menunjukkan bukti telepon Anda ke Ma'ruf Amin.

SBY Mantan Jenderal Tapi Kalah dari Anak Ahok

Pak mantan satu ini apakah beneran mantan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukan ya? Saya tuh bingung. Apakah begini kualitas seorang mantan Jenderal yang jadi baper, lebay, sok dizolimi, curhat di Twitter, berdoa di Twitter, dan mentalnya ciut ketika ada segelintir orang meneriakkan untuk menangkapnya?

Coba saja Anda bandingkan dengan seorang Ahok. Ahok sudah didemo oleh jutaan orang, diadu domba oleh lawan politiknya, diteriakkan untuk dibunuh dengan bayaran 1 miliar, dibuat spanduk dengan kepalanya tertembak, diancam keselamatannya lewat media sosial, mau diusir dari negeri kelahirannya, dicaci maki oleh begitu banyak orang di ruang terbuka, dan juga direndahkan martabat sebagai manusia yang berhak mencari keadilan, Tapi Ahok tidak pernah curhat di Twitter, tidak pernah menunjukkan kesedihannya dan bahkan tidak melaporkan ke polisi.

Seorang mantan jenderal, presiden 10 tahun, dan rumahnya dijaga oleh Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) tapi kenapa seperti ketakutan sekali sampai-sampai curhat dan berdoa di Twitter? Apakah sudah lapor polisi dan tidak dihiraukan oleh polisi sehingga satu-satunya jalan adalah konferensi pers dan berdoa di Twitter? Mantan Jenderal tapi kok mentalnya hanya begini saja?

Anda tahu tidak Pak tentang komentar-komentar anak Ahok ketika diberitakan akan ada isu kediaman pribadinya di Pluit akan diserbu sekitar 1.000 orang pada tahun 2014? Coba Anda baca dulu tuh di bawah Pak, apakah Anda tidak malu? (Sumber disini)

"Pertama, saya bilang ke anak saya yang paling besar (Nicholas), saat itu dia masih 15 tahun. Saya bilang ke dia, 'Malam ini, mungkin kita akan diserbu'," tutur Ahok pada acara diskusi SMA Santa Laurencius, di Balai Agung, Balaikota, Kamis (18/12/2014).

"Oke, kita fight sampai mati, titik akhir," kata Ahok menirukan Nicholas.

"Kalau kita mati beneran gimana, Pak?" kata Ahok menirukan pertanyaan Nathania anak kedua Ahok kepadanya.

"Buat apa ke surga, Pak? Rumah kita juga sudah kayak surga, kok," kata Daud anak ketiga Ahok dengan polos, seperti ditirukan Ahok.

"Kalau diancam mati terus takut itu namanya pengecut. Tapi, kalau mati karena membela konstitusi, membela orang banyak, itu namanya mati legenda. Saya bilang ke istri saya kalau saya mati jangan dikremasi, kirim saja ke Belitung Timur, minimal tambah lagi satu situs wisata, kuburan Ahok (Basuki). He-he-he," kata Ahok terkekeh.

Anda masa kalah Mr. SBY dari anak sulung Pak Ahok yang bernama Nicholas? Saat itu Nicholas masih berumur 15 tahun tapi dia begitu tegar, begitu kuat mentalnya, tidak takut dan tidak baper seperti Anda. Seorang ABG berumur 15 tahun pun dapat mengatakan bahwa dia siap untuk berjuang sampai titik darah penghabisan, padahal dia tidak pernah menjalani pendidikan tentara. Lah Anda ini mantan jenderal tapi kok mentalnya begini Pak? Ckckckck.

Anda juga kalah Mr. SBY dari anak kedua dan ketiga Pak Ahok yang bernama Nathania dan Daud. Mereka masih anak-anak tapi mereka tidak takut mati. Mereka tidak menangis seperti normalnya anak-anak lain yang ketakutan. Ketika dalam keadaan tertekan, Daud bahkan masih bisa menguatkan ayah dan keluarganya yang lain bahwa ia bersyukur akan apa yang ia miliki di rumahnya yang seperti surga. Lah Anda ini mantan jenderal tapi kok mentalnya begini Pak? Ckckckck.

Penutup

Mr. SBY, ternyata Ahok lawan politik anak Anda jauh lebih kuat mentalnya daripada Anda. Kalau buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya, begitulah bagaimana anak-anak Ahok dapat begitu tegar dan kuat menghadapi ancaman keselamatan mereka ketika sang ayah juga tegar dan tidak gentar yang bisa memberikan anak-anaknya ketenangan dan kekuatan mental.

Kalau buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya, saya jadi ragu bagaimana mental anak Anda yang mau jadi gubernur itu. Kalau bapaknya saja mentalnya begini, anaknya jangan-jangan yang juga mantan tentara juga tidak jauh berbeda? Tuh buktinya sekali dicerca oleh Najwa Shihab saja tidak punya nyali lagi untuk hadir kembali ke acara tersebut. Hahahaha.

Mr. SBY, ternyata Anda seorang mantan presiden dan mantan tentara yang mentalnya kalah dari anak ABG yang bernama Nicholas Sean Purnama, apakah Anda tidak malu?

Dari sebatang pohon yang ingin berdiri kokoh dan tegar di tengah badai dan topan………

Selengkapnya :
http://ift.tt/2kFr6ic

Subscribe to receive free email updates: