Menurutnya, dua satuan yang ada di TNI, yakni zeni dan infanteri terbagi atas prajurit yang pintar dan pas-pasan. Dia pun mengakui bahwa intelektualitas prajurit yang tergabung dalam infanteri pas-pasan dibanding satuan di zeni.
"Yang pinter itu masuk zeni, yang pas-pasan masuk Infanteri. Nah, saya masuk infanteri karena otak saya pas-pasan," kata Prabowo dalam orasinya Stadion Soemantri Brojonegoro, Minggu (29/1).
Mantan Danjen Kopassus itu lantas menceritakan keputusannya masuk TNI yang didasari keinginannya menghindari pelajaran matematika. Namun, setelah masuk TNI, putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu menyadari bahwa pelajaran matematika tetap digunakan.
Bahkan, lanjutnya, matematika di TNI lebih rumit. Itu pula yang akhirnya membuat Prabowo dimasukkan ke satuan infanteri.
Namun dia mengaku bahwa tak ada satu pun penyesalan yang dia rasakan setelah masuk infanteri. "Tapi yang infanteri inilah yang banyak jadi jenderal," tegas Prabowo disambut tawa hangat para pendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. [srs/trc/jpnn]