BERITA MALUKU. Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Piterson Rangkoratat mengatakan, tahun 2017 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) MTB akan meningkatkan sistim pelayanan masyarakat di berbagai bidang, namun yang lebih diprioritaskan adalah soal pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.
"Selain melakukan penataan kelembagaan dan melakukan reformasi birokrasi, tahun 2017 ini lebih diprioritaskan pada bidang pelayanan dan kesejahteraan masyarakat terutama pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil di Kabupaten Maluku Tenggara Barat," kata Rangkoratat kepada Berita Maluku Online di ruang kerjanya, Selasa (31/1/2017).
Rangkoratat mengatakan, alasan pembiayaan APBD MTB kali ini lebih memfokuskan pada sektor pelayanan terlebih pemberdayaan ekonomi masyarakat lemah atau kurang mampu di daerah julukan duan lolat ini, sebab sampai saat ini jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan di wilayah ini masih dikategorikan cukup banyak sehingga adanya program pemberdayaan masyarakat ekonomi kecil untuk menjawab realita tersebut.
"Sesuai data saat ini, angka kemiskinan di Kabupaten MTB lebih dari 28 persen, untuk itu Pemerintah MTB dalam APBD 2017 lebih memprioritaskan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil," ujarnya.
Menurut matan Sekretaris DPRD Kabupaten MTB itu, bahwa berbagai program Pemkab MTB tahun ini lebih pro kepada masyarakat, karena tujuan utamanya untuk menyejahterakan masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan yang kaya akan minyak dan gas (Migas) bumi tersebut. (Ne)
"Selain melakukan penataan kelembagaan dan melakukan reformasi birokrasi, tahun 2017 ini lebih diprioritaskan pada bidang pelayanan dan kesejahteraan masyarakat terutama pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil di Kabupaten Maluku Tenggara Barat," kata Rangkoratat kepada Berita Maluku Online di ruang kerjanya, Selasa (31/1/2017).
Rangkoratat mengatakan, alasan pembiayaan APBD MTB kali ini lebih memfokuskan pada sektor pelayanan terlebih pemberdayaan ekonomi masyarakat lemah atau kurang mampu di daerah julukan duan lolat ini, sebab sampai saat ini jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan di wilayah ini masih dikategorikan cukup banyak sehingga adanya program pemberdayaan masyarakat ekonomi kecil untuk menjawab realita tersebut.
"Sesuai data saat ini, angka kemiskinan di Kabupaten MTB lebih dari 28 persen, untuk itu Pemerintah MTB dalam APBD 2017 lebih memprioritaskan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil," ujarnya.
Menurut matan Sekretaris DPRD Kabupaten MTB itu, bahwa berbagai program Pemkab MTB tahun ini lebih pro kepada masyarakat, karena tujuan utamanya untuk menyejahterakan masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan yang kaya akan minyak dan gas (Migas) bumi tersebut. (Ne)