MATARAM,Sasambonews.com. Gubernur NTB Dr. TGH M Zainul Majdi, Selasa (31/1/2017) mengajak untuk menghapus stereotype bahwa orang yang dirawat di RSJ ini adalah orang yang berbeda. "Saudara-saudara kita yang mengalami gangguan jiwa adalah makhluk normal yang karena suatu dan lain hal harus menerima perawatan di rumah sakit ini," katanya pada saat meresmikan Gedung poliklinik, instalasi rehabilitasi psikiatrik/psikososial dan instalasi gizi, Green hospital berwawasan lingkungan dan deklarasi wilayah bebas korupsi, serta Launching klinik memori dan logo rumah sakit jiwa mutiara sukma. Peresmian gedung yang bertepatan dengan syukuran ulang tahun RSJ Mutiara sukma ke-27 yang jatuh pada tanggal 27 Januari lalu dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda.,SH.MH, Sekda Provinsi NTB Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D, dan Kepala SKPD Lingkup Provinsi NTB.
Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan yang baik, berkualitas dan bermutu agar saudara-saudara kita ini bisa sembuh dan berkontribusi maksimal untuk membangun daerah kita menjadi lebih baik lagi.
Salah satu yang menarik perhatian adalah klinik memori, yaitu pusat layanan kesehatan yang berfokus pada pasien dengan gangguan daya ingat. Klinik tersebut melayani skrining, evaluasi dan penatalaksanaan gangguan fungsi kognitif, dan neurodegeneratif lainnya. Contohnya pada pasien stroke, epilepsi, HIV/Aids dibuka dari hari senin sampai sabtu pukul 8-12 Wita.
Dalam laporannya Direktur RSJ Mutiara Sukma dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ, MM menyampaikan beberapa pencapaian yang telah dilakukan oleh RSJ Mutiara Sukma antara lain, membangun gedung poliklinik, instalasi rehabilitasi psikiatrik/psikososial dan instalasi gizi, klinik memori, dan membuat logo rumah sakit jiwa mutiara sukma. "Pencapaian lainnya, Alhamdulillah pada Oktober 2016 RSJ Mutiara Sukma berhasil meraih akreditasi paripurna atau predikat bintang lima dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)," ujarnya.
Dijelaskan pula bahwa, pada tahun 2017 ini RSJ Mutiara Sukma juga turut membangun komitmen dengan ikut serta dalam pencanangan pilot project zona integritas menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani, serta green hospital. "Kami terus berikhtiar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam memperingati HUT tahun ini adalah RSJ Mutiara Sukma BERSERI (Bersih, Elok, Rapi, Santun, Empati, Ramah, dan Inovatif)," harapnya.
Sementara itu, Gubernur NTB menyampaikan RSJ Mutiara Sukma telah bertransformasi menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan. Dahulu Selagalas identik sebagai tempat yang tidak seorang pun ingin berkunjung kesana. Hari ini bisa disaksikan RSJ Mutiara Sukma memiliki penataan yang tidak hanya bersifat fisik tetapi pelayanan yang lahir dari ketulusan. "Alhamdulilah RSJ Mutiara Sukma telah banyak menorehkan prestasi-prestasi, salah satunya adalah akreditasi paripurna. Akreditasi ini harus dimaknakan sebagai titik awal yang perlu terus dijaga dengan cara meningkatkan pelayanan dan pelayanan tersebut harus lahir dari hati yang ikhlas," himbaunya.
Gubernur menekankan penting untuk melaksanakan sesuatu dengan komitmen agar dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dirasakan dan disaksikan. "Hal ini dapat kita lihat dari para penampil yang dulunya merupakan pasien RSJ Mutiara Sukma bisa menyuguhkan penampilan yang menarik untuk kita saksikan," tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur NTB menyampaikan pencanangan pilot project zona integritas menuju wilayah bebas korupsi sudah sering dibicarakan sejak tahun 2010 tetapi rentang 6 tahun masih belum ada implementasinya. "Saya berharap pencanangan pilot project zona integritas menuju wilayah bebas korupsi ini bisa ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang jelas," jelasnya.
Serangkaian dengan peresemian gedung RSJ Mutiara Sukma, Gubernur NTB mengelilingi gedung baru RSJ Mutiara Sukma dan menandatangani Piagam Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.Ipr