PERAWANGPOS -- Kekhawatiran warga bantaran kali ciliwung akan terkena penggusuran seperti yang dialami saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mencuat saat Cawagub Sandiaga Uno menyambangi Warga Manggarai 2 RT 017/04, Setia Budi, Jakarta Selatan.
Warga juga mengkhawatirkan permukimannya digusur apabila pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno terpilih menjadi pemimpin ibu kota.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga tersebut tak menampik bahwa sebagian tempat memang harus dilakukan penggusuran karena berada di bantaran kali.
Namun begitu penggusuran yang akan dilakukan harus memikirkan solusi bagi warga, karena apa yang dilakukan Pemprov saat ini tidak memikirkan solusi bagi warga yang terkena penggusuran walaupun sudah dipindah ke rumah susun.
"Ibu Hilda tadi menyatakan, karena tidak ada aspek solusi dari segi lapangan pekerjaan buat suaminya, karena suaminya kerja di pasar Jatinegara, dia sendiri berjualan tape uli, ibu Hilda khawatir kalau pindah ke rumah susun yang jauh dari tempat mata pencahariannya, itu mereka pasti tidak akan bisa bertahan hidup lebih dari enam bulan," kata Sandiaga, Selasa (3/1/2017).
Sandi, sapaannya menegaskan, apabila terjadi penggusuran di wilayah Manggarai, dirinya tidak akan mengganti rugi, melainkan ganti untung. Sehingga, warga tidak merasa kecewa lantaran tempat tinggalnya diratakan.
"Jadi nanti kita akan ganti untung bukan ganti rugi," tuturnya.
Calon wakil gubernur yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan mengganti untung.
Apabila Hilda yang merupakan warga korban penggusuran mengikuti Program OK OCE untuk diberikan pelatihan guna mengemas tape uli agar lebih baik lagi, maka nilai jual tape uli itu pun akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
"Misalkan ibu Hilda ikut OK OCE biasanya dia jual Rp 5000, nanti setelah pelatihan, pengawasan dan pengemasan dengan baik, pasti dijualnya bisa Rp 10.000 sampai Rp 15.000," terangnya.
Menurut mantan ketua HIPMI itu, dengan program OK OCE maka pemberdayaan terhadap pengusaha kecil kaki lima akan berdampak secara langsung.
Program OK OCE adalah singkatan dari One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship. Salah satu program andalan Anies-Sandi di Pilkada DKI ini adalah bagaimana mencetak wirausaha baru di DKI agar dapat menjadi benchmark di daerah lain.
"Jangan sampai kita tidak jadi tuan di negeri sendiri. Kita numpang di tanah air sendiri," jelas Sandi di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Program OK OCE ini, lanjut Sandi, ditujukan untuk mengubah dan memihak kepada pengusaha kelas bawah, UMKM, dan pengusaha baru.
Adapun fokus dari program tersebut menyasar pada 5 (lima) hal, pertama, pemberian modal dan pendampingan usaha. Kedua, pelatihan oleh pengusaha sukses, yaitu pembangunan SDM melalui pendampingan (mentoring).
Sumber : JPNN