Atas rencana tersebut, Fraksi Gerindra DPRD Jabar sudah menyiapkan solusi tahapan penyelesaian. Solusi tersebut dipaparkan dalam pemandangan umum fraksi dalam sidang paripurna DPRD Jabar perihal RAPBD Provinsi Jabar tahun 2017. Hal demikian, diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady dalam keterangannya kepada jabarprov.go.id, Senin (5/12).
Daddy, lebih lanjut memaparkan, beberapa solusi yang disiapkan, yaitu, pertama, perihal lahan diminta diselesaikan seluruhnya terlebih dahulu. Dari lahan yang diperlukan untuk pembangunan Masjid Al-Jabar seluas 21 Ha, baru dibebaskan seluas 4.6 Ha. Dari kondisi tersebut, Pemprov. Jabar diminta menyelesaikan pembebasan lahan tersebut secara keseluruhan. Untuk lahan yang saat ini dimiliki oleh PT Summarecond dimana lahan tersebut akan dialokasikan untuk kawasan Masjid Al-Jabar, diminta lahan tersebut dihibahkan untuk Pemprov. Jabar.
Kedua, dalam mekanisme penganggaran diminta anggaran untuk proses pembebasan lahan dan anggaran untuk pembangunan dilaksanakan secara terpisah. Ketiga, proses pengganggaran yang jumlahnya mencapai Rp.600 miliar sampai Rp.1 triliun, tidak dilaksanakan melalui tahun jamak, tetapi diminta secara reguler. Hal ini berkaca pada penganggaran dana PON tahun 2016 sebesar Rp.3 triliun yang dilaksanakan secara reguler pula, pungkasnya. (*)