Kamis, 08 Desember 2016
KRAKSAAN – Untuk mengukur dan menilai capaian kompetensi penyelenggara program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo melakukan monitoring dan evaluasi (monev) program PKK bagi 140 peserta didik di tujuh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Kabupaten Probolinggo.
"Pada tahap awal, 140 peserta didik ini dilatih berbagai macam ketrampilan meliputi membatik, membuat roti bakery dan tata rias," kata Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo melalui Kasi Pendidikan Luar Sekolah, Massajo.
Menurut Massajo, dari hasil monev itu diperoleh bahwa peserta didik telah memahami juklak dan juknis terkait pembelajaran yang dilakukan sebagaimana penyelenggaraan pada saat sosialisasi dan pembukaan.
"Bahkan semangat narasumber, peserta didik, dan lembaga sangat baik. Terbukti dalam kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang sudah ditetapkan bersama-sama. Dari ketiga elemen ini tidak saling menunggu. Bahkan di tengah hujan mereka tetap semangat belajar," jelasnya.
Tidak hanya itu, kata Massajo, tingkat pencapaian dari keterampilan yang diberikan dalam waktu yang tidak terlalu lama dalam pertemuan ke-10, peserta didik sudah bisa mandiri. "Apalagi di situ ada objek, termasuk tata rias dan membatik. Rata-rata bisa melaksanakan dengan baik dan cukup tergambar hasilnya," terangnya.
Massajo menegaskan, ke depan sedang dipersiapkan uji kompetensi yang nantinya terpusat di SKB Kraksaan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
"Nanti akan dilakukan pengujian dan tim LSK akan turun membawa soal sesuai dengan keahlian. Yang lulus akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat inilah bukti jika peserta didik mempunyai kompetensi yang diakui DU/DI," tegasnya.
Massajo menambahkan, program PKK ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dari kalangan pemuda yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Bukan bisnis yang dikedepankan, tetapi semangat dan kemampuan berwirausaha peserta didik.
"Dengan kata lain memberi motivasi mereka tetap semangat mengikuti sampai tuntas. Harapannya mereka memiliki ketrampilan dan keahlian yang nantinya bisa lulus serta mendapatkan sertifikat kompetensi sehingga mempunyai daya ungkit untuk menurunkan angka pengangguran," pungkasnya. (wan/rids)