Dari hasil penggerebekan terhadap empat terduga teroris dikabarkan sebanyak tiga orang berinisial IRM, OMN, dan HLN tewas ditembak di tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara satu orang lagi pelaku berinisial ADM ditangkap hidup-hidup untuk dilakukan penyelidikan.
Kabag Bina Mitra Biro Penmas Divisi Humas Polri, Kombes Awi Setiyono membenarkan menangkap seorang terduga teroris dan menewaskan tiga terduga teroris, di dalam rumah kontrakan dan ditemukan bom aktif.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Kombes Rikwanto, mengatakan Densus bergerak ke lokasi sekira pukul 09.30 WIB, Rabu 21 Desember.
"Densus mendekati kontrakan itu langsung mendapat perlawanan hingga terjadi baku tembak dari dalam rumah. Petugas membalas," kata Rikwanto.
Informasi Harian Warta Nasional menyebutkan, sejumlah bom ditemukan di rumah kontrakan di RT 02/ RW 01 Nomor 36, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel yang siap untuk diledakkan pada Natal dan perayaan pergantian Tahun Baru 2017 nanti.
Terduga Teroris di Payakumbuh, Sumatera Barat
Penangkapan terduga teroris JT alias H di Koto Nan Ampek, Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Rabu (21/12/2016) berlangsung sekitar tiga jam. Terduga teroris itu diamankan di kontrakannya.
"Prosesnya sekitar dua sampai tiga jam dan penggeledahan dilakukan di dua tempat," ujar Menurut Kapolres Payakumbuh Ajun Komisaris Besar Polisi Kuswoto.
Menurut Kuswoto, JT sudah lama dipantau terkait keterlibatannya dalam jaringan teroris Solo. JT juga diketahui hidup sendiri di kontrakannya dan bekerja di bengkel yang tak jauh dari kontrakannya.
Pria yang berusia sekitar 40 tahun ini, diduga terlibat dalam jaringan Abu Zaid di Solo. "Monitornya sudah lama," kata Kuswoto.
Ia mengatakan, pascapenangkapan, terduga teroris langsung dibawa ke Padang dan diterbangkan ke Jakarta.
Saat penangkapan, tim Densus 88 menyita sejumlah buku, GPS, ransel, handphone, dan kamera. JT ditangkap di kontrakannya tanpa perlawanan.
Terduga Teroris di Deli Serdang, Sumatera Utara
Detasemen Khusus 88 Antiteror juga menyergap satu orang terduga teroris di Desa Ajibaho, Kecamatan Birubiru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu, 21 Desember 2016.
Kepala Satuan Intelijen Brigade Mobil Polda Sumatera Utara Komisaris K. Sianturi mengatakan terduga teroris itu ditangkap di sebuah rumah. "Yang menangkap Tim Densus 88. Barang bukti sudah dibawa Densus 88," kata Sianturi kepada Tempo.
Menurut dia, terduga teroris di Ajibaho berjumlah satu orang. "Yang diamankan Densus 88 satu orang saja bersama barang bukti dari lokasi penggerebekan," ujar Sianturi.
Sianturi tidak menyebutkan nama dan jenis kelamin terduga teroris tersebut. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Rina Sari Ginting membenarkan penangkapan itu. "Benar satu orang tadi sekitar jam 12.00 WIB dilakukan penangkapan oleh gabungan Tim Densus 88 dan Polda Sumut," kata Rina.
Terduga teroris yang ditangkap, menurut Rina, berinisial S dengan usia 34 tahun. "Informasinya S merupakan kaki tangan Gigih Rahmat Dewa di Batam dan bagian dari jaringan Bahrun Naim," tuturnya.
S, ujar Rina, dibawa Densus 88 ke Markas Brimob Polda Sumatera Utara untuk menjalani pemeriksaan. "Besok yang bersangkutan dibawa ke Jakarta," katanya.
Densus 88 Sita Panduan Teror Bom di Batam
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah AH alias A terduga teroris yang ditangkap di Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu sore.
"Petugas menemukan dan menyita buku tulis dan buku panduan tentang teroris sebanyak tujuh buah. Selain itu ada juga stiker tentang teroris," kata Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian di Polda Kepri, Rabu malam.
Bukti lain yang turut disita, kata Kapolda, diantaranya jaket hitam yang bertuliskan Mujahid Asosiate dengan tulisan arab Ahli Sunnah Wal Jamaah.
"Barang-barang itu langsung diamankan oleh Tim Densus 88 Mabes Polri saat penggerebekan rumah terduga teroris tersebut," kata Sam.
Barang bukti yang diamankan adalah pipa paralon tiga buah, busur panah dari pipa paralon tiga buah, busur panah warna hitam/merah satu buah.
Selanjutnya, bahan untuk membuat anak panah sebanyak 28 buah, anak panah warna merah yang sudah jadi 14 buah, mata anak panah 24 buah, telepon genggam dua buah.
Tim Densus 88 Mabes Polri juga menyita kartu identitas terduga pelaku, Sim C, BPJS Kesehatan, kartu pemilih, kartu ATM, NPWP, kartu pelajar, cat semprot 20 buah, sasaran tembak panah beserta pencetak busur panah.
Selanjutnya tali busur panah, bulu ayam, paku, kayu bahan dasar anak panah, alat bor satu buah warna biru, mata bor satu buah, gergaji besi satu buah, kertas pasir, SKCK AN Heri Absoko tahun 2011, STNK motor BP 4613 GO atas nama Hari Abisoko, slip pengiriman BRI, slip pengiriman barang JNE dan Kantor Pos.
"Seluruh barang bukti turut diamankan bersama pelaku ke Markas Brimob. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan," kata Sam.
Pada Sabtu 3 September 2016, Tim Densus 88 Mabes Polri juga mengamankan sejumlah anggota teroris di Batam yang tergabung dalam Katbah Gongong Rebus (KGR) termasuk pimpinan kelompok GRD. [src/http://ift.tt/2h27Ntu]