Keracunan Gas Kimia, Puluhan warga Purwakarta dilarikan ke Rumah Sakit

Keracunan Gas Kimia, Puluhan warga Purwakarta dilarikan ke Rumah Sakit
Ilutrasi Keracunan
KaliandaNews.com - Sedikitnya ada 73 warga kampung Ciroyom, Desa Cicadas, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Jawa Barat mengalami Keracunan. Para warga tersebut diduga menghirup gas kimia yang bocor dari PT South Pacific Viscos (SPV) yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. 

Meskipun tidak sempat menelan korban jiwa, namun insiden yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB pagi itu cukup menggemparkan. Karena warga yang menjadi korban keracunan terus berjatuhan dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Dari beberapa korban yang dibawa ke rumah sakit, banyak diantaranya adalah anak-anak. 

Dugaan keracunan setelah warga merasa mual, pusing, sesak napas dan nyeri di ulu hati. Diduga mereka keracunan setelah menghirup udara tercemar bau gas kimia diduga akibat terjadinya kebocoran di PT South Pacific Viscose (SPV), industri yang bergerak di bidang produksi serat viscose. 
Keracunan Gas Kimia, Puluhan warga Purwakarta dilarikan ke Rumah Sakit
PT South Pacific Viscose (SPV) | foto: Merdeka
"Awal kejadiannya pada Selasa kemarin, tiba-tiba bau menyengat sampai sakit di ulu hati, sampai-sampai istri saya pingsan," kata salah seorang warga korban keracunan Udi Mulyadi, Dikutip dari Merdeka.com , Rabu (2/11). 

Peristiwa keracunan sempat menggemparkan. Sebab satu per satu warga terus berjatuhan dan harus menjalani perawatan secara intensif. Bahkan lima orang di antaranya kritis dan harus dilarikan ke RS Siloam, sedangkan lainnya dirawat di klinik. 

Warga mengatakan kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi sejak perusahaan tersebut dibangun pada tahun 1982 lalu. 

"Sejak dibangun kejadian terparah sudah tiga kali, terparah pada 4 tahun lalau," jelas Udi. 

Sebagian warga yang semula sempat dirawat sebagian di antaranya mulai kembali ke rumah masing-masing meski kondisinya belum pulih. Sementara di lokasi kejadian, bau menyengat akibat pencemaran kimia hingga saat ini masih terasa. (**/Rd)

Subscribe to receive free email updates: