Dalam orasinya Ketua Pengurus Cabang (PC PMII) Lamongan, Ahmad Alim Bahron selaku pimpinan aksinya menyampaikan aspirasinya terkait beberapa tuntutan selain penghapusan pungli.
"Kami, PMII menuntut penghapusan pungli, tidak hanya itu, Pemda juga harus kreatif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, Alokasikan anggaran kepada yang butuhkan dan perlunya transparansi Pendapatan Asli Daerah (PAD.red)." Tuntutnya.
Namun sayangnya, terlihat tak satupun dari pihak DPRD yang mau menemui massa untuk menanggapi tuntutannya, sehingga massa pun bergegas bergeser menuju Kantor Bupati yang lokasinya tidak terlalu jauh dari titik awal aksi.
Sesampainya di depan Kantor Bupati, massa kembali berorasi dengan lantang seraya bergantian dalam menyampaikan aspirasinya, tak selang berapa lama perwakilan pemkab Lamongan akhirnya keluar menemui massa yakni Yosep Dwi Prihatono SH.,MH., selaku Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Lamongan keluar dengan didampingi oleh Sujito selaku Kepala Bakesbangpolinmas.
Menanggapi beberapa aspirasi dari tuntutan massa tersebut Yosep menyampaikan bahwasanya tim pemberantasan pungli di Lamongan sudah dibentuk.
"Saat ini, telah dibentuk tim pemberantasan pungli di Lamongan, sudah mulai bekerja maka mohon untuk dipercaya Dan segala tuntutan adik-adik mahasiswa akan saya sampaikan kepada bapak Bupati." ungkapnya di depan massa PMII.
Namun nampaknya jawaban dari perwakilan Pemkab tersebut tidak cukup memuaskan bagi aktivis PMII, sehingga ancaman aksi dengan massa yang lebih banyak pun terlontar oleh salah satu pentolan massa apabila tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti.
"Jika semua tuntutan kami tidak dijalankan, maka tak segan-segan kami akan melakukan aksi dengan mengerahkan massa yang lebih besar lagi. Karena ini menyangkut nasib rakyat atau masyarakat Lamongan,"pungkasnya.
Penulis : Trias Nurhasanah / Moh Zainuddin
Editor : M Arief Budiman