Setelah 'Disikat' dengan Isu SARA, Ahok Dituduh Kampanye Ditanggung Partai Komunis China




Pengamat kebijakan publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah, mengklaim memiliki dokumen yang berisikan bukti bahwa pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat telah membentuk tim pemenangan 'siluman' dengan nama Forum Komunis Muda.



"Seluruh sumber pendanaan tim (Ahok-Djarot) ini ditanggung Partai Komunis China (PKC)," tukas Amir dikutip dari teropongsenayan beberapa waktu lalu.





Dikatakan Amir, tim tersebut sudah rutin menggelar pertemuan sejak Juni lalu yang difasilitasi Staf Khusus Ahok, Sunny Tanuwidjaja.



"Dari dokumen aksara China yang saya pegang, pertemuan tim antara lain diadakan di sebuah restoran di Mangga Besar (Jakarta Barat)," beber Amir.



Lebih lanjut Amir menambahkan, PKC memiliki kepentingan besar untuk memenangkan Ahok-Djarot, karena terkait kelanjutan proyek reklamasi Teluk Jakarta dan kereta api cepat Jakarta-Bandung.



Sebelumnya Ahok juga dipolisikan berbagai pihak mulai dari MUI Sumsel, ACTA, dan beberapa ormas islam terkait pernyataan Ahok tentang surat Almaidah 51.



Saat ini di Youtube beredar video berjudul 'Ahok: Anda Dibohongi Al-Quran Surat Al-Maidah 51'. Video tersebut tengah menjadi viral di sosial media baik Facebook ataupun Twitter. Video yang diunggah sejak 5 Oktober kemarin itu, banyak dilihat pengunjung jejaring sosial video tersebut.



Dalam video tersebut, Ahok terlihat mengatakan, "Bapak Ibu ndak Bisa memilih Saya. dibohongi pake surah Al-Maidah 51 dan macem-macem itu. Itu hak bapak ibu. Ya, jika Bapak Ibu perasaan tidak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, ya enggak apa-apa?Karena inikan panggilan pribadi bapak-ibu.Program ini jalan saja. Jadi, bapak ibu tak usah merasa enggak enak dalam nuraninya enggak bisa memilih Ahok."



Juru Bicara Timses Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul membantah kalau Ahok menyebut Surat Al Maidah bohong. Menurut Ruhut, ada orang yang sengaja memelintir pernyataan Ahok untuk memainkan isu SARA.(*)



Editor: Dian Ariyani@beritatertas.com






Subscribe to receive free email updates: