Media Online Antara – Pelantikan Menteri dan Wakil Menteri ESDM yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kemarin sepertinya menuai kontroversi, pasalnya bertepatan dengan unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan umat islam yang menuntut agar Gubernur DKI Jakarta yang di anggap telah menistakan agama di tangkap dan diadili.
Politikus senior Rachmawati Soekarnoputri turut berkomentar terkait hal tersebut yang menurutnya Jokowi seakan memecah perhatian publik dengan mengangkat Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai Wakilnya secara senyap.
"Hebat sekali Jokowi memecah perhatian. Ketika massa demo menuntut agar Ahok diproses hukum dan dipecat karena menistakan agama Islam. Jokowi diam-diam melantik Jonan dan Arcandra jadi Menteri dan Wamen ESDM," ucap Rachma dikutip rahasiakan.com.
Rachmawati Soekarnoputri |
Dikarenakan posisi wakil menteri untuk ESDM sebelumnya tidak ada, Rachma mempertanyakan keputusan Jokowi tersebut, ia menilai pengangkatan menteri dan wamen ESDM hanyal sebagai trik belaka, lantaran menghhindari kasus yang menimpa Arcandra soal dwi kewarganegaraan.
"Tapi lagi-lagi demi kepentingan asing," tandasnya.
Rachma bercerita bahwa nama Arcandra mengingatkan beberapa waktu lalu sesaat dia menjabat sebagai Menteri ESDM, perpanjangan izin ekspor konsentrat untuk Freeport langsung di tekennya. Rachma juga meyakini bahwa yang akan sanat mendominasi adalah Arcandra, walaupun dia hanya wakil menteri, karena pengalaman di bidang ESDM belum dimiliki oleh Jonan.
"Artinya Jonan hanya teken-teken. Yang jadi aktor intelektualnya AT, yang memang berpengalaman di bidang tersebut di Amerika Serikat tempat dia bekerja sebagai WNA," pungkasnya.
Hal tersebutlah yang membuat Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno ini semakin yakin bahwa keputusan Jokowi hanyalah sebuah skenario.
"Jadi skenario Jokowi jelas, gamblang menjadi bagian kepentingan proxynekolim, yaitu sasarannya energi selain food dan moneter di Indonesia," tegasnya.
Wah, apakah semua keputusan Jokowi selalu disalahkan seperti ini? Salahkah bila berpikir secara positif? Sebagai seorang kepala negara, pasti setiap keputusan yang telah di ambil melalui proses yang sangat panjang hingga tercapai suatu keputusan.
Bagaimana menurut Anda?
Penulis: Sudjatmoko
loading…