Mantan Pangdam Jaya: Survei SMRC Ngawur, Saya Katolik, Istri Batak, Gak Pilih Ahok!


[portalpiyungan.com] JAKARTA - Hasil survei Pilkada DKI Jakarta yang dilakukan Saiful Mujani Research Center (SMRC) dinilai ngawur dan memicu konflik.

Pada Kamis (20/10) kemarin, SMRC merilis hasil survei Pilkada DKI dimana disebutkan bahwa pemilih dari kalangan Kristen Protestan dan Katolik mendukung penuh pasangan petahana Ahok-Djarot.

Hasil survei berdsara Sosio-Demografis menunjukan sebesar 95.7% pemeluk Protestan-Katolik pilih Ahok-Djarot. Sisanya 4.3% rahasia/belum menentukan pilihan. Tak ada satupun (Nol persen) yang mendukung Anies-Uno ataupun Agus-Silvi.



Hasil survei SMRC berdasar agama ini diprotes oleh Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo.

Melalui akun twitternya, mantan Pangdam Jaya/Jayakarta ini menyatakan:

"Survai SMRC NGAWUR & jelas mengusik kerukunan umat warga Jkt. Sy panglima @kodamjaya03 2008, KATOLIK & istri sy BATAK gak pilih @basuki_btp."

Tak hanya di twitter, di akun facebooknya, mantan Kepala Staf Umum TNI ini mengatakan:

"Survai PEMICU KONFLIK

Survai pemilih Pilkada DKI Jakarta yang didasarkan pada pendekatan sosio-demografi voter, dengan menggunakan variabel AGAMA, Suku Bangsa dan Etnis CINA yang dirilis SMRC, selain tidak dapat dipercaya, juga dapat berpotensi memicu terjadinya konflik komunal di DKI Jakarta.

Pastinya saya yang KATOLIK, dan istri saya BATAK, sampai kapanpun gak bakalan pilih #ahok."

Demikian pernyataan tegas Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo.


Subscribe to receive free email updates: