BERITA MALUKU. Dinas Pertanian (Distan) Maluku Utara (Malut) menargetkan mencetak sawah baru seluas 3.000 ha untuk meningkatkan produksi padi sekaligus mendukung terwujudnya program swasembada beras nasional.
"Dari target pencetakan sawah baru 3.000 ha tersebut, seluas 1.500 ha d antaranya direalisasikan pada 2016 dan sisanya 2017," kata Kepala Distan Malut, Musdalifa Ilyas, di Ternate, Sabtu (8/10/2016).
Target pencetakan sawah baru 3.000 ha tersebut di sejumlah kabupaten yang menjadi sentra pengembangan padi di Malut yakni Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Pulau Morotai dan Kepulauan Sula.
Menurut Musdalifa, upaya lain yang dilakukan Distan Malut untuk meningkatkan produksi padi di daerah ini adalah memberikan bantuan peralatan pertanian kepada para petani, seperti traktor, mesin tanam dan mesin panen serta pompa air.
Selain itu, Distan Malut juga memberikan bantuan benih, pupuk dan pestisida serta peningkatan pengetahuan para petani melalui para penyuluh pertanian ditugaskan di setiap sentra pengembangan padi sawah di Malut.
Melalui upaya itu diharapkan ketergantungan Malut dari beras dari daerah lain untuk memenuhi konsumsi masyarakat setempat secara perlahan bisa dikurangi yang pada akhirnya swasembada.
Malut saat ini baru bisa memproduksi beras sekitar 60 ribu ton/tahun, sedangkan kebutuhan untuk konsumsi masyarakat setempat sekitar 120 ribu ton/tahun atau masih harus mendatangkan tambahan dari daerah lain, seperti dari Sulawesi dan Jawa sekitar 60 ribu ton per tahun.
Ia menambahkan, peluang Malut untuk mencapai swasembada beras cukup besar, karena di daerah ini tersedia potensi lahan untuk pengembangan sawah sekitar 25 ribu ha, sedangkan yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 12 ribu ha.
"Dari target pencetakan sawah baru 3.000 ha tersebut, seluas 1.500 ha d antaranya direalisasikan pada 2016 dan sisanya 2017," kata Kepala Distan Malut, Musdalifa Ilyas, di Ternate, Sabtu (8/10/2016).
Target pencetakan sawah baru 3.000 ha tersebut di sejumlah kabupaten yang menjadi sentra pengembangan padi di Malut yakni Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Pulau Morotai dan Kepulauan Sula.
Menurut Musdalifa, upaya lain yang dilakukan Distan Malut untuk meningkatkan produksi padi di daerah ini adalah memberikan bantuan peralatan pertanian kepada para petani, seperti traktor, mesin tanam dan mesin panen serta pompa air.
Selain itu, Distan Malut juga memberikan bantuan benih, pupuk dan pestisida serta peningkatan pengetahuan para petani melalui para penyuluh pertanian ditugaskan di setiap sentra pengembangan padi sawah di Malut.
Melalui upaya itu diharapkan ketergantungan Malut dari beras dari daerah lain untuk memenuhi konsumsi masyarakat setempat secara perlahan bisa dikurangi yang pada akhirnya swasembada.
Malut saat ini baru bisa memproduksi beras sekitar 60 ribu ton/tahun, sedangkan kebutuhan untuk konsumsi masyarakat setempat sekitar 120 ribu ton/tahun atau masih harus mendatangkan tambahan dari daerah lain, seperti dari Sulawesi dan Jawa sekitar 60 ribu ton per tahun.
Ia menambahkan, peluang Malut untuk mencapai swasembada beras cukup besar, karena di daerah ini tersedia potensi lahan untuk pengembangan sawah sekitar 25 ribu ha, sedangkan yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 12 ribu ha.