Truk pengangkut tanah uruk mulai menguruk lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan Pasar Rakyat Blora. (foto: jo-infoblora) |
Sontak arus lalu-lintas di jalan raya mulai Jembatan Gabus hingga Jembatan Kali Bunder Kamolan ikut tersendat lantaran ratusan truk antri masuk ke areal persawahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan pasar.
Berdasarkan pantauan Info Blora, Minggu sore (23/10) kemarin masih terjadi antrian panjang truk pengangkut tanah uruk mengular ke utara hingga SPBU. Akibatnya badan jalan semakin menyempit sehingga tidak cukup untuk simpangan kendaraan roda empat.
Antrian truk pengangku tanah uruk menanti giliran menurunkan material di kawasan Gabus Kaliwangan Blora. (foto: jo-infoblora) |
Sementara itu Salim salah satu pengawas proyek membenarkan bahwa dalam beberapa hari kedepan setiap hari akan ada ratusan truk pengangkut tanah dan batuan grasak untuk pengurukan lahan persawahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan Pasar Rakyat Blora.
"Pengendara kami mita hati-hati saat melintas, kurangi kecepatan kendaraan ketika mendekati selatan Gabus. Khususnya pagi hingga sore hari," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Maskur menyatakan bahwa tahun 2016 ini tahap pembangunan Pasar Rakyat Blora hanya pada pekerjaan pemadatan lahan. Lahan yang sebelumnya berupa sawah bengkok diuruk, dipadatkan terlebih dahulu sebelum didirikan bangunan.
"Pembangunan gedungnya baru akan dilakukan tahun 2017 mendatang. Tahun ini kita bangun talud pembatas lahan dan proses pengurukan, mengingat lahan lebih rendah dari permukaan jalan raya," jelasnya.
Diketahui bersama, nantinya Pasar Rakyat Blora di kawasan Gabus tersebut akan dibangun besar satu lantai yang luas terbagi dalam beberapa blok. Pasar digunakan untuk menampung luapan pedagang pasar induk lama yang setiap pagi berjualan di tepi jalan. (jo-infoblora)