Presiden mengunjungi sejumlah pos penanggulangan seperti Posko Utama Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kodim 0611/Garut, mengunjungi Rumah Sakit Umum Dokter Slamet dan menemui para pengungsi di salah satu lokasi pengungsian yang berada di Kecamatan Tarogong Kidul, juga memberikan bantuan langsung kepada masyarakat di kawasan Terminal Guntur, Kabupaten Garut.
Disela tinjauannya, Jokowi mengatakan bahwa pencarian korban yang hilang akan terus diintensifkan dan diperkirakan masih ada 19 orang yang masih harus dicari.
Sementara santunan untuk keluarga korban juga sudah diberikan oleh Menteri Sosial (Mensos). "Lalu untuk pembangunan tadi sudah kita cek dilapangan untuk tanggulnya juga langsung akan dikerjakan, dan air bersihnya akan segera dikerjakan," kata Jokowi.
Selain itu terkait pembangunan rumah susun, Jokowi menyatakan setelah dirinya berdiskusi dengan Bupati Garut akan dilakukan pembangunan rumah susun secepat - cepatnya, begitu pula untuk keperluan tempat tinggal di lokasi bencana Sumedang.
"Kemudian untuk sarana umum, rumah sakit, dan sekolah, masih dalam proses penghitungan apakah akan direnovasi yang sudah ada atau direlokasi ke tempat yang lain," ungkapnya.
"Tapi kalau ada lahan yang lebih aman akan lebih bagus kalau direlokasi," tambah Jokowi.
Kemudian mengenai kerusakan di hulu daerah aliran sungai Cimanuk, Jokowi pun menyatakan bahwa dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, sudah turun ke lapangan dan akan dilakukan konservasi lahan, juga akan dilakukan perbaikan penataan ruang, sekaligus penegakan hukum lingkungan.
"Akan saya perintahkan tindakan hukum oleh Polri untuk pelaku kerusakan lingkungan!" tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan warga korban banjir bandang yang kehilangan huniannya akan ditempatkan ke rusunawa milik Kemen PU-PERA yang akan dihibahkan ke Kabupaten Garut.
Rusunawa di desa Mangkurakyat, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dari 98 unit yang tersedia, 60 unit diantaranya telah terisi dengan jumlah pengungsi sebanyak 259 jiwa. Rusunawa tersebut mempunyai sumber air bersih dari PDAM Tirta Intan Garut.
"Warga korban banjir bandang akan ditempatkan di rusunawa milik Kemen PU-PERA yang akan dihibahkan ke Kabupaten Garut, tentu ini harus didukung berbagai pihak," kata Aher.
Turut hadir mendampingi Presiden Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PU Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Bupati Garut Rudi Gunawan.(rls)