Istana Tegaskan Independen, tapi Jokowi Dan Ahok Satu Mobil Bahas Pilgub DKI
Berita Islam 24H - Istana menegaskan akan menjaga independensinya di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Artinya, Istana khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak akan cawe-cawe atau condong sebelah untuk mendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Presiden selalu sampaikan bahwa Presiden netral berdiri di semua paslon," kata Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo beberapa waktu lalu di Kompleks Istana Kepresidenan.
Johan mengklaim bila Presiden Jokowi selalu mendukung pelaksanaan Pilkada Jakarta yang jujur, adil dan demokratis. Dengan demikian, pasangan calon bisa bersaing sehat untuk menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.
Bukan rahasia baru lagi jika Ahok memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ahok merupakan pasangan duet Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012, hingga akhirnya bisa menumbangkan incumbent.
Kerja sama antara Jokowi dan Ahok dalam memimpin Ibu Kota, sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta kala itu terbilang sukses. Keduanya bagi-bagi tugas, Jokowi banyak turun ke lapangan dan blusukan menemui warga-warga, sedangkan Ahok banyak menyelesaikan tugas administrasi.
Hampir tak ada kisruh di antara keduanya. Jokowi semakin moncer maju di Pilpres 2014 hingga akhirnya terpilih menjadi Presiden RI. Ahok pun naik menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, jabatan yang sebelumnya diisi Jokowi.
Soal independesi Istana terkait Pilgub DKI Jakarta dipertanyakan sejumlah kalangan. Teranyar, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok satu mobil dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan peninjauan terhadap proyek LRT dan MRT.
Selain membahas tentang proyek, Ahok tidak menampik ada pembicaraan tentang Pilgub DKI Jakarta saat satu mobil dengan Presiden.
"Beliau cuma singgung dikit soal cuti, Pak Jokowi bilang saya tanya sama UU apa yang disampaikan Profesor Harjono benar. Siapa yang tanda tangan APBD kalau cuti sampai empat bulan?," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (30/9).
Saat ini Ahok diketahui sedang mengajukan gugatan UU Pilkada soal cuti ke Mahkamah Konstitusi (MK). Majunya di Pilgub DKI 2017 dengan tidak mau cuti, Ahok mengklaim ingin mengawal pembahasan APBD.
Satu mobil dengan Presiden, Ahok mengaku bila Jokowi menginginkan dirinya untuk tidak cuti selam 4 bulan. Jokowi minta Ahok untuk menunggu keputusan MK soal gugatan UU Pilkada khususnya mengenai aturan cuti seperti yang diajukannya.
"Enggak dong (minta tidak cuti), Pak Jokowi minta hormati MK. Tapi Pak Jokowi bingung siapa yang mau tanda tangan APBD," ungkap Ahok.
Ahok dan Jokowi yang berada satu mobil itu tidak diketahui secara pasti soal apa yang dibahas mengenai Pilgub DKI 2017. Yang pasti, Ahok mengaku soal cuti merupakan salah satu tema yang diperbincangkan dengan Jokowi.
Bukan pertama kali ini saja Ahok dan Jokowi membahas soal Pilgub DKI Jakarta. Ahok pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan membahas tentang jalur politik yang bisa ditempuh untuk kembali duduk di DKI 1.
Saat itu Ahok bersikeras ingin maju di Pilgub DKI melalui jalur independen melalui Teman Ahok yang mengumpulkan KTP dukungan.
"Bukan saran dari Pak Jokowi juga (pilih jalur partai). Pak Jokowi hanya ngomong begini, artinya ada resiko kalau lewat independen," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (8/8).
Namun demikian, mantan Bupati Belitung Timur itu membantah Presiden Jokowi menyarankan dirinya maju di Pilgub lewat jalur partai politik. Suami dari Veronica Tan ini mengatakan telah mengenal mantan wali kota Solo itu selama 4 tahun.
Untuk diketahui, jelang Pilgub DKI Jakarta 2017, persaingan antar pasangan calon semakin sengit. Ada tiga pasangan calon yang telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. [beritaislam24h.com / mc]