Dilantik, Pengurus BPC PHRI Blora Dukung Pengembangan Dunia Pariwisata

Pengurus BPC PHRI Blora 2016-2021 foto bersama dengan Wakil Bupati dan Forkopimda usai pelantikan. (foto: ag-infoblora)
BLORA. Setelah dibentuk pada bulan Agustus lalu, akhirnya Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpungan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Blora masa bakti 2016-2021 dilantik pada hari Kamis (6/10) di Pendopo Rumah Dinas Bupati. Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI Jawa Tengah, Heru Isnawan.

Hadir untuk turut menyaksikan pelantikan, Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si beserta jajaran Forkopimda, perwakilan PHRI se eks Karesidenan Pati dan paguyuban kerjasama pariwisata Pati Kudus Demak Jepara Rembang Blora (Pakudjembara).

Saat melantik, Heru Isnawan berharap kedepan pengurus PHRI Blora yang baru dibawah kepemimpinan Heri Kristanto bisa lebih aktif daripada pengurus lama. "Kepada pengurus PHRI ayo bersama-sama mengupayakan bagaimana mengembangkan Blora agar jadi sebuah destinasi wisata yang layak dikunjungi wisatawan," ucapnya.

Ketua BPC PHRI 2016-2021 dapat ucapan selamat dari Wakil Bupati. (foto: ag-ib)
Ia juga merasa senang dan bangga karena kepengurusan PHRI Blora 2016-2021 dapat dukungan besar dari Pemkab yang telah memfasilitasi pelantikan di Pendopo Rumah Dinas Bupati. "Terimakasih pada Pak Bupati dan Wakil Bupati," lanjutnya.

Menurutnya sinergitas pemerintah dan pelaku pariwisata perlu dikuatkan agar pengembangan potensi Blora bisa lebih maksimal.

Adapun Ketua PHRI Blora 2016-2021 yang baru dilantik, Heri Kristanto merasa tersanjung atas kepercayaan yang diberikan untuk menjalankan kepengurusan PHRI Kab.Blora. Ia sadar tidak akan bisa berjalan sendiri dan berharap ada kerjasama yang baik diantara seluruh pengurus dan anggota. "Kami bersedia dan bertekad meningkatkan peran PHRI dalam memajukan dunia pariwisata dari sektor perhotelan dan restoran," tegasnya.

Pria asli Solo ini juga mengaku bahwa selama ini dunia perhotelan di Cepu dan sekitarnya sempat terlena dengan aktifitas eksplorasi migas. Ia mengajak para pengusaha hotel dan restoran mulai saat ini berfikir jika kegiatan migas berkurang banyak pekerja migas pindah. Maka sudah saatnya mencari market lain, tidak boleh single market saja.

"Salah satu cara kita adalah menggenjot sektor pariwisata Blora. Meskipun Blora jauh dari pusat bisnis dan ekonomi, ini tantangan kita bersama. Seperti usaha pengaktifan bandara Ngloram ini harus didukung bersama dan semoga bisa sinergi dengan pemerintah daerah," ucapnya.

Sementara itu Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si mengucapkan terimakasih atas kerja samanya. Dirinya memohonkan izin Pak Bupati tidak bisa hadir dikarenakan pada saat yang sama menghadiri pelantikan wakil ketua DPRD. Ia menegaskan bahwa Pemkab akan serius kelola sektor pariwisata kebudayaan dan olahraga yang akan diwujudkan dengan adanya dinas khusus pada susunan SOTK pada awal 2017 nanti.

"Kami sadar, potensi Blora sangat beragam, tetapi selama ini belum dikelola dengan maksimal. Pemkab beberapa kali telah menjalin komunikasi dengan pihak ketiga dan stakeholder pariwisata dan kebudayaan untuk mengkaji potensi wisata Blora, salah satunya Pusat Studi Kebudayaan UGM," ungkapnya.

"Pengembangan wisata migas di kawasan sumur minyak tua Ledok Kecamatan Sambong juga sudah dikomunikasikan, Pak Dirjen sudah OK, Pertamina sudah OK, tinggal kita susun aturan dan masterplannya. Disitu juga ada kolam peninggalan Belanda, jika bisa dilengkapi dengan kolam kecek untuk anak-anak pasti akan menarik. PHRI kalau ada kenalan investor bisa dikomunikasikan dengan Pemkab," lanjut Wakil Bupati.

Dari sisi potensi kuliner, Blora ternyata juga tidak kalah. Banyak tamu dari Jakarta datang ke Blora beberapa kali hanya untuk berkuliner seperti Sate Ayam, Lontong Opor Ngloram, Ayam Bakar Mak Gogok dan lainnya.

Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa Blora merupakan jalur tengah dari Semarang menuju Surabaya yang relatif lebih pendek jarah tempuhnya. Banyak bus pariwisata tujuan Bali yang lebih memilih lewat Blora daripada pantura Rembang. Hal tersebut harus bisa dimanfaatkan para pengusaha kuliner Blora untuk menjalin kerjasama dengan biro perjalanan agar bisa sejenak berhenti di Blora untuk berkuliner atau makan.

"Blora berada di tengah Semarang dan Surabaya, bisa dikatakan merupakan titik lapar penumpang bus, kita harus memanfaatkan ini sebagai ladang kuliner andalan Blora," pungkasnya.

Kedepan beberapa event besar mulai Festival Barong Nusantara, Turnamen Voli Nasional, Inbox SCTV, dll. Pihak hotel dan restoran diminta untuk ikut mempromosikan agar banyak pengunjung ke Blora. (gs-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: