Mak Jlebb!! Kembalikan Syariat Islam Pada Kiai. Syariat Islam Bukan Untuk Bahan Kampanye Para Politisi









 


Yusril Ihza Mahendra dan Rika Tolentino Kato (istri)


 



Berita Metropolitan

Syariat Islam dan Politisi

Masih ingatkah kita dengan Ketua MK yang mengusulkan koruptor untuk

dipotong jarinya? Belakangan beliau tertangkap tangan oleh KPK menerima

suap. 



Masih

ingatkah kita dengan Anggota DPRD DKI yang berniat maju di Pilkada

dengan program menegakkan Syariat Islam di Ibukota negara RI? Belakangan

KPK juga menangkap yang bersangkutan atas uang suap yang diterimanya.

Belum hilang pula dari ingatan kita begitu bersemangatnya aktivis Partai

Dakwah di setiap kesempatan yang selalu koar-koar soal hijab syar'i ? 



Lantas

beberapa waktu lalu kita mengetahui istri muda sang Ketua Partai Dakwah

yang masih SMU tidak pakai hijab, bahkan beberapa minggu lalu seorang

anggota parlemen dari partai yang sama menikahi perempuan muallaf yang

juga tidak pakai jilbab. 



Dan

masih terekam dalam jejak digital bagaimana seorang Ketua DPD

mengusulkan hukuman mati bagi koruptor? eh beliau tertangkap tangan

menerima suap beberapa hari yang lalu.

Atau di masa silam gencar sejumlah partai Islam menolak perempuan

menjadi pemimpin, namun mereka kemudian menurunkan Gus Dur dan menaikkan

Mega sebagai presiden? 


Atau

sekarang sejumlah pihak menolak petahana ibu kota dengan alasan ayat

kitab suci, tapi malah menyorongkan perempuan dari kota lain sebagai

calon penantangnya, atau menyalonkan seorang tokoh dari partai Islam

lainnya yang telah menikahi perempuan filipina dan belum berjilbab. 



Ada

juga partai dakwah yang menerima kandidat non-muslim di pilkada

surakarta lengkap dengan berbagai penjelasan syar'i-nya, lantas sekarang

kuat sekali menolak calon non-Muslim. Mereka pakai Syariat Islam untuk

menolak atau mendukung orang sesuka mereka saja. 



Nah,

mulai saat ini berhati-hatilah setiap politisi bicara soal Syariat

Islam. Jangan mudah terpesona. Jangan mudah menganggap mereka tokoh

Islam hanya karena bicara satu-dua ayat dan hadits. Lihat track record

mereka. Cukup sudah politisasi syariat Islam untuk kepentingan sesaat.

Mereka menjual ayat Allah dengan harga yang murah. 



Rakyat

lapar, mereka kasih ayat. Kota kumuh, mereka beri hadits. Sungai bau,

mereka kasih fatwa. Politisi korup, mereka kasih khutbah. Begitulah

Syariat Islam di tangan para politisi dan parpol. Tidak ada program

konkrit yang mereka tawarkan selain menggunakan mimbar masjid untuk

ngompol (ngomong politik). 



Kembalikan

urusan Syariat Islam kepada para Kiai. Rebut kembali Syariat Islam dari

tangan para politisi. Kita kembalikan Syariat Islam ke jalurnya yang

benar agar tidak cuma jadi bahan kampanye para politisi. Mari kita jaga

kesucian Syariat Islam dari tangan politisi kotor. 



Tabik,

Nadirsyah Hosen

Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School






Source link



Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :