Beruntung alat besar tersebut dapat diselamatkan dan ditarik kembali ke daratan. Namun akibat kejadian tersebut pemilik beko mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta Rupiah.
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, kejadian tersebut bersamaan dengan tanggul sungai Cimanuk di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang yang mengalami longsor. Longsornya tanah tanggul mengakibatkan sebuah excavator terseret arus sungai tersebut. Bahkan alat berat yang terseret beberapa meter dari lokasi nyaris tenggelam.
Menurut keterangan warga jika sebelumnya, alat berat jenis exskavator itu berada di atas tanggul setempat untuk melakukan pekerjaan pembuatan lapangan yang akan digunakan sebagai tempat untuk kerupuk. Hanya saja seiring dengan longsornya tanah tanggul mengakibtakan exavator tergelincir dan masuk di aliran sungai.
Salah satu warga setempat Eko (30) mengatakan, dirinya sempat kaget melihat ada alat besar yang masuk aliran sungai dan terbawa arus bahkan nyaris tenggelam. Semula, kata dia, alat berat ini berada di atas tanggul dan direncanakan akan meratakan tanah untuk tempat penjemuran kerupuk.
" Banyak warga yang melihat namun mereka mengetehui setelah beko itu berada di sungai. Untuk kejadian longsornya saya tidak mengetahui hanya tau saat beko di dalam sungai, " paparnya.
Beruntung dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa namum pemilik alat berat merencanakan akan melakukan evakuasi setelah arus sungai mereda. Pasalnya saat ini kondisi longsoran yang terjal sehingga memerlukan bantuan alat berat lainnya untuk menarik benda itu.
Seperti diketahui, sungai Cimanuk yang berhulu di kabupaten Garut dan bermuara di Laut Jawa Indramayu ini kondisi tanggulnya rawan longsor dan kritis. Bahkan ditengarai di sepanjang daerah aliran sungai Cimanuk memiliki kontur tanah (kondisi,red) yang berbeda, sehingga menyebabkan tanahnya sangat labil apabila musim hujan tiba seperti saat ini.