Tanah Pustaka Gelar Diskusi Peningkatan Kwalitas Pustaka Bergerak

Peningkatan Kwalitas Pustaka Bergerak di Tanah Pustaka Desa Pematang Pasir
Diskusi Peningkatan Kwalitas Pustaka Bergerak di Tanah Pustaka Desa Pematang Pasir | Foto: Yb/KN
Kaliandanews.com, Ketapang - Seminar Literasi Dalam Rangka Peningkatan Kwalitas Pustaka Bergerak di Tanah Pustaka Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang Lampung Selatan, Kamis (29/09), sekaligus dalam rangka peluncurkan Ontel Pustaka.

Sugeng Hariyono selaku pencetus motor pustaka mengatakan "Bagaimana kita menghadapi tantangan yg kita temui di lapangan. Agar bisa menambah wawasan kita dan semoga budaya literasi di Lampung Selatan ini dapat berkembang lebih pesat," katanya.

Sugeng menceritakan tahun 2013 saat awal dia di lampungawalnya mendirikan motor pustaka, karena saat dia merasa bosan dia ingin membaca buku. Bertanya pada orang sekitar dimana perpustakaan dan jawabannya mereka apa itu perpustakaan. Akhirnya tercetus ide membuat motor pustaka membeli motor seharga 400 ribu, membeli buku di loakan,

Banyak juga yang menghina karena untuk makan saja belum cukup, tapi ini dijadikan motivasi oleh Sugeng untuk lebih semangat menjalankan Motor Pustaka.

Pada tahun 2016, Sugeng mendapatkan penghargaan Anugrah Jasadama Pustaloka 2016 kategori Tokoh Masyarakat yang Peduli Perpustakaan dan Minat Baca Masyarakat.

"sekarang masyarakat setiap harinya menanti kedatangan motor pustaka, dan alhamdullilah masyarakat mendukung," terang Sugeng.

Sri Suharmini atau Minuk ketua prodi Fisip Universitas terbuka jakarta jurusan perpustakaan menjelaskan program ini sebagai pengabdian membantu masyarakat.

"Menjalankan program pengabdian masyarakat dengan membantu masyarakat yang memang dibtuhkan atau perlu dibantu, salah satunya perpustakaan," ucap Minuk

Eni selaku Ketua IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) Lampung menjelaskan saat ini bukan minat baca masyarakat yang rendah, tetapi pemerintah belum memfasilitasinya dengan baik. Saat ini di Lampung sendiri menurut data sebanyak 50 persen sekolah di Lampung belum ada perpustakaan.

"Peraturan kementrian saat ini diharuskan setiap sekolah harus ada perpustakaan. Ini meruapkan peluang sarjana perpustakaan, karena selama ini perpustakaan di kelola oleh guru atau orang yang bukan dari jurusan perpustakaan," pungkas Eni.

Disela-sela acara Sri Suharmini menyerahkan bantuan berupa buku-buku bacaan dan perlengkapan perpustakaan (yb)

Subscribe to receive free email updates: